SIDRAP, HBK — Puluhan warga mendatangi dan berunjukrasa didepan kantor desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Rabu 28 Februari 2024.

Mereka menggelar aksi tersebut buntut dari pemecatan 5 staf desa Mattirotasi diduga gegara beda pilihan Calon Anggota Legislatif (Caleg) pada pemilu serentak 2024.

Lima staf desa yang dipecat secara sepihak tersebut adalah Nurhasmi, Fatira, Kiki Sri Mulyana, Basriani, Yuliratmi.

Para pendemo membawa spanduk bertuliskan menolak kepala desa yang arogan, tidak mampu memimpin mundur, keadilan integritas kepala desa dipertanyakan.

Koordinator Lapangan (Korlap), Asis mengatakan bahwa kepala desa Mattirotasi secara sepihak telah memberhentikan staf desa.

“Kami datang menuntut kepala desa yang arogan yang memecat staf desa secara sepihak gegara caleg,” ucapnya.

Dikatakannya bahwa selain aparat desa juga sejumlah kader posyandu dipaksa mengundurkan diri karena tidak memilih caleg yang didukung kepala desa.

Dalam orasinya, pengunjukrasa juga mempertanyakan pembatalan pembangunan rabat beton di Atakkae November 2023 diduga karena tidak siap mendukung salah satu caleg.

Kemudian penundaan tanda tangan RAB terhadap pekerjaan pembangunan jalan tani di Pabbaresseng.

Kepala Desa Mattirotasi, Bahar Idris membantah melakukan pemecatan terhadap lima orang staf desa termasuk kader posyandu gegara diminta pilih salah satu caleg.

“Itu tidak benar. Saya tidak perna pecat gegara caleg. Kami hanya minta untuk mengundurkan diri karena masalah kinerja, tidak melaksanakan tugas dengan baik,” tegasnya. (Ian)