Sidrap, HBK – Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) menyelenggarakan diskusi publik yang berlangsung di Hotel Grand Sidney, Kota Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Selasa 5 Maret 2024.
Diskusi ini dihadiri oleh berbagai instansi terkait, termasuk Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Polres Sidrap, Pengurus KNPI, mahasiswa, wartawan, dan masyarakat umum.
Bertema “GMBI Peduli Penanganan Pengemis dan Anak Jalanan di Kabupaten Sidrap”, diskusi ini menjadi platform untuk membahas permasalahan yang semakin meresahkan masyarakat.
Terungkap dalam diskusi bahwa fenomena pengemis dan anak jalanan di Kabupaten Sidrap menjadi perhatian utama.
Dugaan bahwa sebagian besar pengemis dan anak jalanan yang berasal dari luar daerah, seperti Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, dan Pangkep, merupakan warga setempat yang membawa mereka masuk ke Kabupaten Sidrap menjadi sorotan utama.
Aktivitas mengemis yang dilakukan di jalanan umum yang padat kendaraan telah mengganggu ketertiban masyarakat, keamanan, dan kelancaran lalu lintas.
Dalam mencari solusi, salah satu rekomendasi yang muncul adalah perlunya pembentukan forum antarinstansi terkait.
Forum ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam penanganan masalah pengemis dan anak jalanan di Sidrap.
Tujuannya bukan hanya untuk mengontrol situasi yang ada, tetapi juga untuk mencari solusi jangka panjang guna mengatasi permasalahan ini secara menyeluruh.
“Kembali terulangnya masalah ini menunjukkan bahwa upaya-upaya sebelumnya untuk membina dan mengembalikan pengemis dan anak jalanan ke daerah asalnya, belum sepenuhnya berhasil. Oleh karena itu, forum antarinstansi diharapkan dapat memberikan langkah-langkah konkret untuk memastikan penanganan yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ucap Ketua LSM GMBI Kabupaten Sidap Hj. Arty Muhammadiyah.
Diskusi publik ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Sidrap untuk bersama-sama mencari solusi atas permasalahan yang telah mengganggu kesejahteraan dan ketentraman bersama.
Harapannya, langkah-langkah konkret akan segera diambil untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, tertib, dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat.
“Semoga hasil diskusi ini dapat menjadi langkah awal menuju perubahan positif yang diinginkan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Sidrap,” harap Hj. Arty menandaskan. (***)
Tinggalkan Balasan