SIDRAP, HBK – Kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara digelar di Kabupaten Sidrap, dengan fokus membangun kesadaran dan karakter bangsa di berbagai kalangan masyarakat.
Acara tersebut berlangsung di Ballroom Al-Goni, Hotel Grand Sidny, Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sidrap, Selasa, 10 September 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan Direktorat Bela Negara Kementerian Pertahanan (Kemhan), yang saat ini dipimpin oleh Brigjen TNI G. Eko Sunarto, S.Pd., M.Si.
Dalam sambutannya, Brigjen G. Eko Sunarto menekankan pentingnya kesadaran bela negara sebagai motivasi dasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara.
“Kesadaran ini sudah dipikirkan sejak zaman para pendiri bangsa. Bela negara adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh warga negara Indonesia,” ujar Eko.
Ia juga menyoroti rendahnya hasil pembinaan di beberapa provinsi, termasuk Sulawesi Selatan, yang menjadi perhatian penting.
“Dari 38 provinsi, Sulsel masih berada pada posisi rendah terkait kesadaran bela negara. Kami berharap di akhir tahun, angka ini meningkat, menjadi barometer bagi tercapainya Indonesia Emas pada tahun 2045,” ungkapnya.
Sosialisasi ini diadakan sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2022 tentang kebijakan pembinaan kesadaran bela negara, yang menegaskan bahwa tanggung jawab bela negara tidak hanya diemban oleh Kementerian Pertahanan atau TNI semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, serta seluruh komponen bangsa.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan sikap mental dan perilaku yang mencintai tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, serta rela berkorban untuk bangsa dan negara,” lanjut Eko.
Ia berharap setiap individu dapat mengaktualisasikan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks ancaman non-konvensional seperti radikalisme, terorisme, dan kejahatan siber yang semakin kompleks, Eko menggarisbawahi pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kesadaran bela negara.
“Tantangan kita saat ini bukan hanya dari segi militer, tetapi juga dari dimensi ideologi, ekonomi, hingga teknologi. Perang kini bukan hanya melibatkan tentara, tetapi juga pemikiran dan hati rakyatnya,” paparnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam mensosialisasikan dan menyebarkan nilai-nilai dasar bela negara.
“Kami berharap anda semua bisa menjadi role model dalam mengimplementasikan bela negara di lingkungan masing-masing,” tutup Eko.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Sidrap, termasuk ASN, tokoh pendidikan, masyarakat, ulama, pemuda dan sejumlah organisasi masyarakat lainnya yang turut ambil bagian dalam komitmen membangun kesadaran bela negara sebagai upaya menjaga keutuhan bangsa di tengah berbagai ancaman yang semakin multidimensi. (Ibe)
Tinggalkan Balasan