SIDRAP, HBK — Sejumlah desa di Kabupaten Sidrap menjadi sorotan publik setelah membeli mobil mewah untuk kendaraan operasional yang harganya ratusan juta rupiah pada tahun anggaran 2024.
Pasalnya, oknum Kepala Desa (Kades) terkesan memaksakan pembelian mobil kendaraan operasional padahal banyak yang sudah memiliki kendaraan pick up angkutan desa.
Menurut sejumlah warga menyebut bahwa kepala desa semestinya mementingkan peningkatan pembangunan desanya masing-masing dari pada kepentingan pribadi atau kantor.
“Okelah, kalau desa belum memiliki kendaraan operasional atau angkutan desa. Tetapi ini ada desa yang sudah dua kendaraan desanya,” ucap warga, Jumat, 16 Agustus 2024.
Menurutnya pemerintah kabupaten dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Perlindungan Anak dan Perempuan (Pemdes dan PPA) Sidrap meninjau hal itu.
“Masa sudah memiliki kendaraan yang diberikan Pemda. Beli lagi mobil baru, dipijak ketigakan lagi. Ada apa?. kan namanya itu buang-buang anggaran. Padahal masih banyak yang butuh anggaran pembangunan,” ucapnya.
Kepala Dinas Pemdes dan PPA Sidrap, Abbas Aras saat dikonfirmasi terkait hal itu menyarankan ke Kepala Bidang (Kabid) yang menangani.
“Iye di pak Kabid itu dinda,” singkatnya.
Terpisah, Kabid Bina Pemerintah Desa Sidrap, Sunandar membenarkan bahwa sejumlah desa di Sidrap telah memiliki kendaraan operasional.
“Itu untuk mendukung kerja-kerja mereka. Dan itu memang langsung dibeli oleh Kepala Desa melalui lelang ringan namanya,” ucapnya.
Terkait desa yang sudah memiliki kendaraan angkutan desa, kata Sunandar membenarkan bahwa itu adalah milik pemerintah daerah yang dipinjamkan ke desa.
“Jadi kapanpun kendaraan angkutan desa itu bisa ditarik kembali. Makanya mereka beli mobil kendaraan operasional,” tandasnya.
Dikatakannya pula, bahwa pihaknya masih melakukan pendataan terkait pembelian mobil operasional di setiap desa.
Sementara, informasi yang masuk diduga memiliki dua kendaraan desa yakni Buae, Ciro-Ciroe, Lasiwala. Tonrongnge. (*)

Tinggalkan Balasan