WAJO, HBK — Universitas As’adiyah Sengkang kembali menorehkan langkah progresif dalam dunia pendidikan Islam.

Melalui rencana strategis membuka Fakultas Kedokteran Gigi, As’adiyah memasuki babak baru yang mengintegrasikan keilmuan medis modern dengan nilai-nilai keislaman yang kuat.

Pengumuman resmi ini disampaikan langsung oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren As’adiyah, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., dalam Rapat Koordinasi bersama jajaran pimpinan Universitas As’adiyah, Rabu, 16 Juli 2026 di Kampus Universitas As’adiyah Sengkang.

“Ini bukan sekadar pembukaan program studi baru, melainkan cita-cita besar dan amanah langsung dari Ketua Umum Pondok Pesantren As’adiyah, AGH Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar. Fakultas ini akan melahirkan dokter gigi profesional yang tak hanya unggul di bidang medis, tetapi juga berakhlak Qur’ani dan memahami nilai-nilai Islam secara mendalam,” tegas Dr. Bunyamin.

Langkah ini menjadi bagian dari visi besar As’adiyah untuk menciptakan institusi pendidikan Islam yang adaptif terhadap tantangan zaman. Di bawah kepemimpinan AGH Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar—seorang tokoh nasional sekaligus pembaharu pendidikan pesantren—As’adiyah telah mengalami transformasi besar, termasuk perubahan status dari IAI menjadi Universitas.

Dengan semangat rahmatan lil ‘alamin, pembukaan Fakultas Kedokteran Gigi ini menjadi wujud nyata kontribusi As’adiyah dalam menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat secara komprehensif—baik secara teknis, psikologis, maupun spiritual.

“Universitas As’adiyah akan menjadi satu-satunya institusi berbasis pesantren di kawasan ini yang memiliki Fakultas Kedokteran Gigi. Ini adalah bentuk ikhtiar kami dalam mencetak tenaga kesehatan berkualitas dan berintegritas,” tambah Dr. Bunyamin.

Fakultas ini dirancang untuk memadukan kurikulum akademik kedokteran gigi dengan pemahaman agama Islam yang mendalam. Rencana teknis tengah dipersiapkan, mencakup pengurusan perizinan resmi, penyusunan kurikulum berbasis integrasi keilmuan, pembangunan laboratorium dan klinik, hingga perekrutan dosen dan tenaga medis profesional.

As’adiyah menargetkan penerimaan mahasiswa baru program studi Kedokteran Gigi dalam dua hingga tiga tahun ke depan, seiring rampungnya seluruh persiapan sesuai regulasi nasional pendidikan tinggi.

Dengan warisan panjang sebagai pusat keilmuan Islam di Indonesia Timur sejak 1930-an, kehadiran Fakultas Kedokteran Gigi ini mempertegas komitmen As’adiyah untuk tetap menjadi mercusuar ilmu, sekaligus pionir integrasi antara pesantren dan profesionalisme modern menjelang usia seabad. (Arya)