SOPPENG, HBK – Universitas Lamappapoleonro (UNIPOL) Soppeng, merespons dengan tegas tuduhan yang mengaitkan pihaknya dengan kampanye politik calon dalam Pilkada 2024.
Isu ini merebak setelah beredar pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp yang mengklaim bahwa mahasiswa UNIPOL akan menerima keuntungan jika mereka mendukung pasangan calon SIAP-ADA.
Menurut pesan yang viral, mahasiswa yang merekrut pemilih untuk SIAP-ADA akan mendapatkan imbalan berupa pembebasan biaya semester dan biaya wisuda.
Pesan ini juga mengaitkan nama Mansur, salah satu dosen UNIPOL, sebagai pengirimnya. Namun, pihak universitas membantah keras keterlibatan mereka dalam isu tersebut.
Dalam konferensi pers yang digelar, Senin, 9 September 2024, Wakil Rektor I UNIPOL, Dr. Asmini S.E., M.Si, menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.
“Kami telah mengonfirmasi dengan Mansur, dan dia membantah keras bahwa dia pernah mengirimkan pesan tersebut,” ujar Dr. Asmini dengan tegas.
Dr. Asmini juga menyampaikan keheranan atas cepatnya penyebaran pesan berantai tersebut di kalangan mahasiswa dan masyarakat.
Menurutnya, ada kemungkinan bahwa aplikasi Web-WhatsApp yang terintegrasi dengan laptop Mansur telah disusupi oleh pihak tak bertanggung jawab.
“Mungkin saja aplikasi WhatsApp di laptop Pak Mansur telah disusupi oleh orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga seolah-olah pesan tersebut berasal dari beliau,” tambahnya.
Isu ini pertama kali mencuat pada Selasa, 27 Agustus 2024, ketika pesan berantai menyebar dengan menawarkan imbalan kepada mahasiswa yang berhasil merekrut pemilih.
Pesan tersebut juga menyebutkan nama Ismail sebagai pihak yang mengumpulkan daftar dukungan.
Dr. Asmini meminta publik dan mahasiswa untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak terverifikasi dan untuk tetap fokus pada kegiatan akademik.
“Kami berharap semua pihak tetap menjaga integritas institusi kami dan tidak membiarkan isu ini mengganggu lingkungan kampus kami,” pungkasnya.
UNIPOL Soppeng menegaskan komitmennya untuk tetap independen dan tidak terlibat dalam politik praktis.
Pihak universitas mengajak semua pihak untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai penutup, UNIPOL Soppeng mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap informasi yang beredar dan selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya. (*)
Tinggalkan Balasan