ENREKANG, HBK — Pasangan calon bupati dan wakil bupati berlatar belakang politisi-birokrat, disebut sebagai paket ideal untuk memimpin Kabupaten Enrekang.

Menurut akademisi asal Kab Enrekang Dr. Syawal, M.Pd, pasangan politisi-birokrat menjadi kunci yang ideal terwujudnya keseimbangan antara kebijakan dan implementasinya didalam pemerintahan.

“Seorang politisi tentu memiliki kemampuan komunikasi serta jejaring kolaborasi yang luas, hal ini best practice baginya untuk melahirkan visi misi pembangunan suatu daerah. Dilain sisi, seorang birokrat tentu memiliki kemampuan teknis dan pengalaman yang cukup dalam implementasi kebijakan,” kata Dr Syawal.

Wakil Dekan FKIP UMPAR ini menambahkan, birokrat memiliki kemampuan administratif yang mumpuni. Dengan demikian, setiap kebijakan yang diambil oleh seorang bupati dapat dijalankan dan dimonitor secara administratif sesuai regulasi.

Sebelumnya, lembaga survei IRCI merilis hasil survei Pilkada Enrekang atas 800 responden. Pasangan politisi-birokrat dipilih oleh 75.00 persen responden. Hanya 12.50 persen responden yang menginginkan pasangan politisi-politisi. Sisanya menginginkan. pasangan birokrat-pengusaha, politisi-akademisi, dan politisi-pengusaha hanya berkisar di 2 persen. (Abbas/Mbass)