SIDRAP, HBK — Warga Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, kembali diguncang oleh penemuan jasad misterius.
Seorang anak laki-laki tanpa identitas ditemukan mengapung di saluran irigasi Bendoro, Kamis pagi (15/5/2025).
Mayat ditemukan oleh petugas irigasi, Asiz Bunga, sekitar pukul 09.16 WITA. Saat itu, ia sedang membuka pintu air saluran irigasi untuk mengalirkan air ke area persawahan.
Awalnya, tak ada yang mencurigakan. Namun saat aliran air mulai meluruhkan sampah, sesosok tubuh kecil terlihat mengapung di permukaan.
“Saya baru lihat mayatnya setelah air mulai mengalir dan sampah tersingkir. Langsung saya lapor ke Babinsa dan warga,” ujar Asiz.
Jasad bocah laki-laki yang diperkirakan berusia sekitar lima tahun itu mengenakan baju cokelat bergaris hitam dan celana hitam kecokelatan. Rambutnya lurus, namun wajahnya sulit dikenali karena kondisi tubuh yang sudah membengkak dan mulai membusuk.
Tak lama setelah laporan diterima, Babinsa Desa Talumae, Serda La Ode Zainal, bersama Babinkamtibmas dan personel Polsektor Watang Sidenreng segera tiba di lokasi. Mereka langsung mengevakuasi jenazah ke tepi saluran sambil menunggu ambulans dari Puskesmas Empagae.
Pada pukul 10.50 WITA, jenazah dibawa ke RSUD Nene Mallomo (RS. Nemal) untuk proses identifikasi lebih lanjut dan pemeriksaan forensik. Berdasarkan analisis awal, korban diperkirakan telah meninggal dunia sekitar tiga hari sebelum ditemukan.
Kasus ini kini dalam penanganan Polres Sidrap, yang tengah melakukan penyelidikan dan pengumpulan informasi di lapangan. Identitas korban masih belum diketahui, dan pihak berwenang mengimbau warga yang merasa kehilangan anggota keluarga anak-anak agar segera melapor ke pihak kepolisian.
Sementara itu, aparat desa dan Babinsa menghimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama di sekitar saluran irigasi yang aktif. Masyarakat diminta untuk melarang anak-anak bermain di sekitar saluran, karena potensi bahaya saat pintu air dibuka sangat tinggi, terlebih di musim tanam seperti saat ini.(*)
Tinggalkan Balasan