SINJAI,HBK — Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi) melaksanakan aksi demonstrasi di halaman Kampus. Dalam aksi tersebut mereka meminta agar Rektor UMSi, Prof Umar Congge dicopot dari jabatannya.
Berdasarkan pernyataan sikap yang diterima, belasan mahasiswa itu menyampaikan beberapa hal atas persoalan yang ada di kampus. Terutama masalah fasilitas kampus yang kurang memadai.
Antara lain, ruangan belajar tidak cukup sehingga mahasiswa antre masuk belajar bahkan terpaksa belajar online yang mengurus biaya pulsa internet. Lalu, tempat praktik fakultas teknik tidak tersedia bahkan mahasiswa harus membeli bahan yang akan digunakan ketika ingin melaksanakan praktik di Fakultas Pertanian
Kemudian, sekretariat lembaga kemahasiswaan tidak layak padahal ada dana lembaga kemahasiswaan senilai Rp200 ribu per mahasiswa dan dipungut tiap semester.
Dengan segala kekurangan fasilitas itu, UMSi justru menggenjot pembangunan fisik yang tidak bersentuhan langsung dengan kebutuhan mahasiswa. Misalnya, pembangunan UMSi Guest House (UGH) dan Klinik Kesehatan dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Pendapatan UMSi
Kebijakan pembangunan tersebut dinilai tidak berpihak terhadap kebutuhan mahasiswa karena UMSi tidak memiliki program studi perhotelan maupun program studi kesehatan. Apalagi menelan anggaran mencapai miliaran rupiah.
“Aspirasi ini telah berulang kali disampaikan namun tak kunjung direalisasikan, malah pembangunan di luar kampus terus digenjot,” kata Jenderal Lapangan, Haerul.
Atas dasar itu, mereka menyatakan sikap bahwa Kebijakan Rektor Universitas Muhammadiyah Sinjai tidak berpihak kepada mahasiswa karena sibuk perjalanan dinas sehingga abai terhadap kebutuhan mahasiswa.
Mereka juga menyampaikan mosi tidak percaya atas kepemimpinan Rektor UMSi. “Mendesak Majelis Dikti PP Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel untuk mengevaluasi dan mencopot Rektor Universitas Muhammadiyah Sinjai,” tegasnya.
Tak satupun pimpinan kampus yang menemui para demonstran. Oleh karena itu, mereka akan kembali melaksanakan demonstrasi dengan mengerahkan jumlah massa yang besar. (Rls)
Tinggalkan Balasan