SINJAI,HBK– Kampus Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi) kembali menuai sorotan. Orang Tak Dikenal (OTK) menempel pamflet di area kampus yang berisi tentang kekecawaanya atas fasilitas kampus yang tidak memadai.
Pamflet tersebut menarasikan terkait merdeka belajar-kampus merdeka yang menjadi program unggulan Kemendikbud Ristek RI, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam menyiapkan lulusan atau alumni yang siap dengan dunia luar kampus.
Akan tetapi, UMSi sebagai salah satu perguruan tinggi tidak bersungguh-sungguh dalam mewujudkan amanah Kemendikbud Ristek RI tersebut. Hal itu ditandai dengan ketersediaan fasilitas kampus yang tidak memadai.
Terutama terkait ruang belajar yang kurang sehingga mahasiswa tidak bisa belajar dengan maksimal guna mempersiapkan dirinya menjadi generasi emas.
Di sisi lain, kampus UMSi justru melakukan akselerasi pembangunan yang tidak berdampak kepada mahasiswa. Seperti penginapan UMSi Guest House dan klinik kesehatan. Sehingga hal ini sangat disayangkan oleh mahasiswa yang mengaku terjajah atas kebijakan itu.
Berikut isi pamflet tersebut
Merdeka Belajar-Kampus merdeka menjadi jargon yang digaungkan dalam beberapa tahun terakhir. Perguruan Tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela sesuai dengan Permendikbud Ristek nomor 3 tahun 2020 tentang standar nasional perguruan tinggi. Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka salah satu tujuannya untuk beradaptasi dengan dunia usaha dan dunia industri, serta mempersiapkan mahasiswa dalam dunia kerja sejak awal.
Kampus Universitas Muhammadiyah Sinjai menjadi salah satu perguruan tinggi yang wajib menerapkan kebijakan ini dengan harapan para lulusan bisa beradaptasi dengan dunia kerja agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan angka pengangguran di daerah asal mahasiswa. Akan tetapi, tujuan mulia yang dicanangkan Mendikbud Ristek RI ini sangat sulit terealisasi di Kampus Universitas Muhammadiyah Sinjai karena fasilitas kampus tidak tersedia secara lengkap, antara lain
1. Ruang belajar kurang karena jumlah mahasiswa tidak sebanding dengan jumlah ruangan yang disediakan.
2. Ruang praktik mahasiswa tidak tersedia, terutama di Fakultas Teknik.
Namun pimpinan kampus Universitas Muhammadiyah Sinjai tidak peka terhadap kondisi ini karena pembangunan malah digenjot di luar kampus dengan hadimya UMSi Guest House dan Klinik Kesehatan yang tidak menjadi skala prioritas. Ataş dasar itu, kami menyampaikan kekecewaan atas kebijakan yang diambil oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Sinjai karena lebih mementingkan membangun fasilitas yang tidak terkait dengan kebutuhan mahasiswa.
#KampusMerdekaMahasiwaTerjajah
#KampusMerdekaSebatasJargon
#RektorTidakBerpihakkeMahasiswa
“DARI MAHASISWA YANG TERJAJAH” (*)
Tinggalkan Balasan