SINJAI,HBK– Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai Irwan Suaib didampingi Sekretaris Disdik Dian Purnamasari dan Kepala Bidang Pendidikan SD Muhammad Adli Arifin mengevaluasi data Anak Tidak Sekolah (ATS) yang ada diberbagai wilayah di Kabupaten Sinjai.

Evaluasi ini dikemas dalam rapat sederhana yang mengundang beberapa Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP dan juga operator sekolah yang masih memiliki ATS di atas angka 10 kasus, di Aula Handayani Disdik Sinjai, Kamis (5/9/2024).

Disampaikan Kadisdik Irwan Suaib dari data ATS, masih ada beberapa anak di Sinjai yang memilih tidak bersekolah dan tidak melanjutkan sekolah karena beberapa faktor.

Diantaranya telah berstatus menikah sehingga tak ada waktu mengikuti proses pembelajaran, juga ada yang lebih memilih bekerja untuk menghasilkan cuan.

“Ada banyak faktor kenapa anak-anak tersebut tidak bersekolah maupun tidak melanjutkan sekolah, namun yang dominan seperti ikut orang tua, sudah menikah, dan lebih memilih bekerja,”jelasnya

Kendati demikian, kata Irwan ada banyak sekali alternatif yang ditawarkan pemerintah khususnya Dinas Pendidikan kepada anak untuk tetap menempuh pendidikan, baik di Sekolah formal maupun non formal.

“Ada beberapa langkah yang kami lakukan salah satunya membentuk tutor dan orang tua angkat guna mendampingi anak tersebut agar kembali bersekolah sehingga tidak ada lagi alasan anak di Sinjai tidak sekolah”terangnya.

Irwan juga menambahkan jika alasan tidak sekolah lantaran faktor ekonomi, maka pemerintah siap hadir memberikan layanan pendidikan gratis.

Pun jika ada anak yang akses pendidikannya jauh dari tempat tinggalnya, maka Pemerintah juga menawarkan sistem jemput bola atau mendatangi langsung rumah yang bersangkutan.

“Solusi yang ditawakan Pemerintah Daerah cukup banyak, sehingga tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan”tambahnya.

Selain mengevaluasi data dan faktor penyebab anak tidak bersekolah, dalam kesempatan yang sama ini, Kadisdik juga meminta data ATS diverfikasi dan divalidasi kebenarannya dilapangan agar data dapat dipertanggungjawabkan.

Kadisdik juga meminta pola komunikasi kepada anak dan orang tua dimaksimalkan. Hal ini penting mengingat sistem untuk memperoleh pekerjaan dimasa yang akan datang sangat bergantung pada ijazah atau bukti tamat belajar.

Dari informasi yang dihimpun terdata 3194 ATS di daerah ini, sebanyak 2551 diantaranya

telah kembali bersekolah, sehingga selisihnya hanya sebanyak 643 anak. (HUMAS KOMINFO SINJAI)