BANDA ACEH – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE, secara resmi membuka Forum Bisnis HIPKA Aceh yang digelar di Gedung Landmark Bank Syariah Indonesia (BSI), Banda Aceh, Sabtu (30/8/2025).

Acara yang mengangkat tema “Upaya dan Antisipasi Dampak Signifikan Geoekonomi terhadap Keberadaan Ekonomi Syariah” ini menghadirkan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Syariah Indonesia, serta pengurus pusat Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA).

Selain forum diskusi, agenda ini juga dirangkaikan dengan pelantikan Badan Pengurus Wilayah (BPW) HIPKA Aceh.

Wagub Apresiasi HIPKA: Motor Penggerak Ekonomi Syariah

Dalam sambutannya, Wagub Fadhlullah memberikan apresiasi tinggi kepada HIPKA Aceh yang telah menggagas forum ini sebagai upaya memperkuat peran ekonomi syariah di tengah arus globalisasi dan dinamika geoekonomi dunia.

“Forum seperti ini penting untuk melahirkan strategi dan sinergi nyata. HIPKA diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi yang mandiri dan berkeadilan,” ujar Fadhlullah.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah yang tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga memiliki daya saing nasional bahkan internasional.

Pesan Khusus: Perjuangkan Dana Otsus untuk Aceh

Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga menitipkan pesan kepada Ketua Umum BPP HIPKA, Kamrussamad, yang juga anggota Komisi XI DPR RI, agar terus memperjuangkan keberlanjutan dana otonomi khusus (Otsus) Aceh.

Menurutnya, hingga kini pertumbuhan ekonomi Aceh masih sangat bergantung pada dana Otsus, sehingga keberlanjutannya menjadi krusial bagi pembangunan ekonomi daerah.

“Keberlangsungan dana Otsus sangat menentukan arah pembangunan Aceh. Kita berharap HIPKA juga ikut memperjuangkan hal ini melalui jalur kebijakan dan jejaring yang dimiliki,” tegasnya.

Harapan untuk Kemandirian Ekonomi Aceh

Lebih jauh, Fadhlullah menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh menaruh harapan besar kepada HIPKA untuk berperan dalam memaksimalkan potensi daerah di berbagai sektor strategis, mulai dari pertanian, perikanan, energi terbarukan, hingga industri kreatif.

Dengan profesionalisme dan jejaring luas, HIPKA diyakini mampu menjadi katalisator menuju kemandirian ekonomi Aceh.

“Aceh punya potensi besar. Dengan sentuhan profesionalisme dan inovasi, HIPKA dapat membantu menciptakan lapangan kerja, mendorong investasi, dan meningkatkan daya saing daerah,” tambah Wagub.

Forum Bisnis: Ruang Lahirnya Strategi dan Kolaborasi

Forum Bisnis HIPKA Aceh 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang silaturahmi pengusaha, tetapi juga ruang lahirnya gagasan segar, strategi solutif, serta kerja sama lintas sektor.

Fokusnya adalah memperkuat pembangunan ekonomi Aceh yang inklusif, berkelanjutan, dan sesuai prinsip syariah.

Pelantikan BPW HIPKA Aceh yang dirangkaikan dalam forum ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kelembagaan HIPKA di tingkat daerah.

Dengan kepengurusan yang baru, diharapkan lahir program-program konkret yang bisa menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dan dunia usaha.

(Amdan Harahap)