*Ashesi dan Puskesmas Lawawoi Gencarkan Deteksi Dini HIV di Sidrap

SIDRAP, HBK — Kegiatan skrining HIV yang dilaksanakan oleh Ashesi bekerja sama dengan Tim Kesehatan Puskesmas Lawawoi memasuki hari kedua pada Selasa, 24 Juni 2025, dengan hasil yang menggembirakan: tidak ditemukan indikasi HIV pada peserta.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari sosialisasi pencegahan HIV yang digelar sehari sebelumnya, Senin, 23 Juni 2025, di Kelurahan Arawa, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Program ini menyasar masyarakat umum dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, membongkar stigma, dan meluruskan kesalahpahaman terkait HIV/AIDS.

Kepala Tata Usaha Puskesmas Lawawoi yang juga bertugas sebagai promotor kesehatan, Muhammad Ali, menjelaskan pentingnya pemahaman masyarakat terkait cara penularan HIV yang benar. Ia menekankan bahwa HIV tidak menular melalui sentuhan fisik seperti jabat tangan, pelukan, atau bersalaman, melainkan melalui cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI).

“Kami ingin masyarakat tidak lagi termakan mitos. Edukasi yang benar bisa menghapus stigma dan mendorong pencegahan sejak dini,” ujarnya.

Lurah Arawa, Babar Akkas, S.E., menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan mengapresiasi peran Ashesi serta Puskesmas Lawawoi dalam mengedukasi warganya.

“Kami mengajak masyarakat untuk aktif mengikuti kegiatan serupa agar tercipta lingkungan yang sehat dan bebas diskriminasi,” ungkapnya.

Ketua Ashesi Sidrap, Suriadi Ngate, S.E., S.H., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program jangka panjang Ashesi dalam mendukung upaya pemerintah menekan angka penyebaran HIV, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.

“Kami berkomitmen untuk rutin melaksanakan program skrining dan sosialisasi setiap tiga bulan sekali. Harapannya, cakupan wilayah akan semakin luas dan pemahaman masyarakat akan terus meningkat,” jelasnya.

Sosialisasi dilakukan secara interaktif melalui dialog terbuka, sesi tanya jawab, serta pembagian brosur edukatif. Masyarakat terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan ini.

Hasil skrining pada hari kedua semakin memperkuat optimisme bahwa upaya deteksi dini dan edukasi publik mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap HIV, sekaligus memperkuat budaya hidup sehat dan bebas stigma. (Arya)