SIDRAP, HBK —  Sidrap kembali berdenyut kencang pada Sabtu malam, 26 Juli 2025. Langit Ganggawa bergemuruh oleh histeria massa.

Ribuan orang tumpah ruah, saling berdesakan demi satu hal: menyaksikan konser akbar Adam Faris, pelantun lagu viral Stecu-Stecu yang kini menjelma menjadi ikon musik generasi muda.

Sedikitnya 5.000 orang memadati Stadion Ganggawa. Mereka datang dari segala penjuru: Sidrap, Parepare, Pinrang, Wajo, bahkan dari Bone.

Tak peduli jarak, tak peduli kondisi cuaca apapun yang sempat menyapa malam itu—mereka hanya ingin satu: larut dalam euforia.

Di atas panggung, Adam Faris tampil gahar. Begitu intro Stecu-Stecu diperdengarkan, teriakan menggema.

Lampu sorot menari liar, membelah malam. Penonton histeris. Lagu itu—yang sederhana namun punya kekuatan lirik dan beat menghentak—menyihir semua yang hadir. “Stecu… stecu… hmmm… stecu!” serempak dinyanyikan puluhan ribu suara. Ini bukan sekadar konser, ini ledakan energi.

Tak hanya Adam, panggung malam itu juga dibakar oleh kehadiran seniman legendaris Biksu, yang menyuguhkan atraksi budaya Bugis dengan aksi kekebalan tubuh terhadap senjata tajam.

Aksi menegangkan itu memukau dan membuat penonton berkali-kali berdecak kagum, berteriak tak percaya. Dari musik ke mistik, malam itu benar-benar jadi campuran budaya dan hiburan yang mengguncang adrenalin.

Hadir menyaksikan langsung, Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif, Wakil Bupati Sidrap Nurkanaah, Ketua DPRD H.Takhyuddin Masse bersama Forkopimda dan sejumlah anggota DPRD Sidrap, termasuk hadir Koordinator Syakira Lovers Ilham Junaedy yang jauh-jauh datang dari Jakarta ikut larut dalam atmosfer yang luar biasa itu.

Bupati bahkan tampak berdiri, ikut menghentakkan tangan saat lagu Stecu-Stecu dibawakan. Dalam sambutannya diawal-awal konser, ia menyampaikan rasa haru dan bangga:

“Konser ini adalah persembahan pertama di masa kepemimpinan saya. Sudah puluhan tahun Sidrap tidak melihat konser sebesar ini. Masyarakat butuh hiburan, dan pemerintah hadir menjawab kerinduan itu. Lihatlah, Sidrap malam ini hidup!”.

Konser ini digagas oleh trio kreatif: Alif Zulkarnaen Husain (Ocha HDS), Abdul Rahman (anggota DPRD Nadem Sidrap), dan Abdul Rahman Mustafa (anggota DPRD Nasdem Sidrap).

Tak berlebihan, konser ini bukan hanya tentang musik. Ia menjadi simbol kebangkitan hiburan rakyat di Sidrap.

Sekaligus bukti bahwa ketika energi kreatif dan dukungan pemerintah bersatu, maka ledakan kebudayaan bisa terjadi bahkan dari tengah daerah.

Ekonomi rakyat pun ikut merasakan dampaknya. Penjual makanan, UMKM, penjaja atribut, dan tukang parkir mendulang rezeki. Ganggawa tak hanya bergema oleh musik, tapi juga oleh geliat ekonomi yang bangkit.

Sekedar diketahui Lagu ini sejak dirilis pada 5 Maret 2025 telah meroket dengan 7,1 juta penayangan di YouTube dan viral di TikTok serta Instagram berkat lirik ikoniknya, “kalau memang cocok bisa datang ke rumah.”

Euforia penonton semakin memuncak saat Jackson Zeran tampil sebagai bintang tamu, disusul performa enerjik dari Quick Band.

Dan malam itu, satu pesan yang paling kuat: Sidrap tak lagi diam. Sidrap mengguncang. Dan semuanya dimulai dari sebuah lagu yang “Stecu” — sederhana tapi membakar. (*)