SIDRAP, HBK — Kecamatan Panca Lautang di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) kini tengah mengalami transformasi besar-besaran di sektor pertanian. Melalui gelontoran anggaran senilai Rp75 miliar, program strategis ini fokus pada optimalisasi lahan kering dan pencetakan sawah di dua desa prioritas: Wanio dan Wanio Timoreng.

 

Langkah ini tidak hanya menyulap lahan tidur menjadi produktif, tapi juga memperkuat ketahanan pangan berbasis desa secara menyeluruh.

Kepala Desa Wanio Timoreng, Syamsuddin, menyampaikan bahwa wilayahnya memiliki 472 hektare lahan non-rawa, dan dari jumlah tersebut 41,70 hektare telah berhasil dicetak menjadi sawah baru.

Sementara itu, di Desa Wanio, sebanyak 435 hektare sawah kering tengah dalam tahap optimalisasi, menjadikannya sebagai salah satu sentra pertanian terbesar di Panca Lautang.

Brigade Pangan: ‘Pasukan Khusus’ Petani Desa

Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif menegaskan komitmennya terhadap pengembangan pertanian berbasis komunitas desa melalui berbagai terobosan, termasuk pembentukan Brigade Pangan.
Di Desa Wanio Timoreng, telah dibentuk dua brigade, masing-masing mengelola 200 hektare lahan, dengan dukungan anggaran Rp3 miliar per brigade.

“Brigade pangan ini ibarat pasukan khusus petani. Mereka bergerak cepat, dibekali teknologi, alat berat, dan semangat gotong royong,” ujar Syamsuddin, Kamis (19/6/2025).

Secara keseluruhan, terdapat 13 brigade pangan di Kecamatan Panca Lautang, dengan total anggaran Rp39 miliar yang dialokasikan untuk alat dan mesin pertanian (alsintan).

Penguatan Infrastruktur dan Kedaulatan Air

Infrastruktur penunjang pertanian turut mendapat perhatian serius. Sebanyak 18 kelompok tani di Wanio Timoreng kini memanfaatkan 48 titik bor air untuk irigasi, didukung dengan jaringan listrik yang telah menjangkau area pertanian terpencil.

Bendung Wettee, sebagai penopang utama sistem irigasi, juga mendapat alokasi anggaran khusus sebesar Rp600 juta untuk perbaikan tahun ini.

Dukungan Gubernur dan Arah Kebijakan Provinsi

Program ini sejalan dengan visi Gubernur Sulawesi Selatan dalam mendorong swasembada pangan melalui pendekatan desa. Setiap desa dan kelurahan di Sulsel mendapat dukungan dana Rp3 miliar untuk memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan lokal.

Kebangkitan Pertanian Lokal

Dengan dukungan anggaran besar dan pendekatan berbasis komunitas tani, Desa Wanio dan Wanio Timoreng kini menjelma menjadi simbol kebangkitan pertanian Sidrap.

Lahan tidur bukan lagi beban, tapi aset produktif yang menggerakkan ekonomi desa dan menopang ketahanan pangan daerah. (Arya)