JAYAPURA,HBK — PT. Air Minum Jayapura melalui Direktur Utama Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM, CGRM dan Direktur Teknik Yan P. Nasadit, ST, menerima kunjungan rombongan USAID Indonesia yang diwakili oleh Jeffery P. Cohen Mission Director Indonesia dan BAPPENAS RI yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Regional Tri Dewi Virgiyanti. Kunjungan tersebut membahas dan meninjau progres Geographic Information System (GIS), yang dikembangkan PT. Air Minum Jayapura melalui pendampingan USAID dalam 10 tahun terakhir. Implementasi pendampingan USAID IUWASH Tangguh adalah mengembangkan kapasitas SDM atau tukang ledeng di PT. Air Minum Jayapura, dalam membangun data spasial di mana 90% jaringan perpipaan, intake dan reservoir sudah terdigitasi.
“Ini sebuah perkembangan yang membanggakan, karena dengan data digitasi memudahkan pelayanan ke masyarakat, terutama dalam mengidentifikasi posisi pipa, diameter pipa dan titik koordinat pelanggan yang memudahkan pelayanan pengaduan maupun mobilisasi personil ketika menuju ke rumah pelanggan. Dengan data yang terdigitasi memudahkan pelayanan ke masyarakat, terutama dalam mengidentifikasi posisi pipa, diameter pipa dan titik koordinat pelanggan yang memudahkan pelayanan pengaduan maupun mobilisasi personil ketika menuju ke rumah pelanggan,” kata Direktur Utama Dr. H. Entis Sutisna, SE, MM, CGRM, di Command Center Kantor Pusat PT. Air Minum Jayapura, Kamis (12/6/2024).
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Regional BAPPENAS RI Tri Dewi Virgiyanti mengatakan kerja sama dengan USAID telah terjalin dari berbagai aspek di sektor pembangunan. Salah satunya adalah air minum sanitasi di Jayapura, aspek lainnya kunjungan agro industri tanaman vanilla di Wamena dan kerja sama media terkait mengawal otsus dan membangun local champion. Kunjungan BAPPENAS ke PT. Air Minum Jayapura untuk meninjau program USAID IUWASH Tangguh, yang telah berjalan selama 10 tahun, dengan program sebelumnya IUWASH Plus.
“Kami mendampingi PT. Air Minum Jayapura untuk meningkatkan kinerja, dengan target cukup besar bahwa air minum sebagai kebutuhan dasar harus bersih dan terjamin kualitasnya, karena selalu dipantau secara berkala kualitas dan kuantitas distribusi air perpipaan. Kami ingin mendorong air minum yang terjaga kualitasnya, maka kami membantu BUMD Air Minum karena banyak perusahaan air minun yang kapasitasnya masih rendah, termasuk di Jayapura pada 10 tahun lalu, seperti sambungan rumah yang kecil, tingkat NRW tinggi, peta jaringan perpipaan yang kurang memadai,” kata Deputi Bidang Pengembangan Regional BAPPENAS RI Tri Dewi Virgiyanti.
Pendampingan BAPPENAS untuk mewujudkan sebagaimana perusahaan yang profesional, efektif dan efisien dalam menyediakan sarana dan prasarana air bersih. Pendampingan melalui program IUWASH Tangguh melalui hal teknis, karena dukungan pendanaan penyelenggaraan air perpipaan bisa datang dari segala arah seperti investasi pemerintah daerah, APBN, APBD dan penyertaan modal. Sebelumnya rombongan USAID dan BAPPENAS meninjau warga di Kelurahan Wai Mhorock, Distrik Abepura. Persoalan di daerah tersebut adalah aliran yang belum terlayani 24 jam, yang mana air minum bukan hanya membahas kualitas dan kuantitas, namun kontinuitas.
“Kebutuhan rumah tangga tidak mengenal waktu, setiap saat air menjadi sangat esensial dalam keseharian. Keterbatasan sambungan rumah juga masih minim, menyebabkan akses air bersih belum bisa dinikmati seluruh masyarakat. Secara finansial, masyarakat mampu untuk memenuhi kewajiban membayar rekening air, ditunjukan dengan kegiatan warga membeli air tangki untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka pelayanan air perpipaan perlu dimaksimalkan,” katanya. (Ptam/Ril)
Tinggalkan Balasan