MEKKAH, HBK — Memasuki hari ketiga proses pergerakan jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dasar bagi jamaah.

Fasilitas seperti akomodasi, konsumsi, transportasi, dan kesehatan menjadi prioritas utama, terutama karena mayoritas jamaah tahun ini berusia di atas 50 tahun.

Layanan kesehatan serta fasilitas khusus bagi lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas ditingkatkan secara maksimal guna memastikan kenyamanan dan keselamatan jamaah selama menjalani rangkaian ibadah haji.

Tenaga Ahli Menteri Agama RI bidang Haji, Umrah, dan Hubungan Internasional, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, menekankan pentingnya sinergi antarpetugas haji dari seluruh lini tugas dan fungsi (tusi).

“Semua petugas dari berbagai tusi harus bersinergi karena semua aspek pelayanan saling berkaitan. Akomodasi, transportasi, layanan lansia dan disabilitas, serta kesehatan tidak akan berjalan optimal jika konsumsi terganggu, begitu juga sebaliknya. Semua harus berjalan seirama,” ujarnya.

Dr. Bunyamin juga menyoroti masih adanya sejumlah hal yang memerlukan perhatian serius dan menyatakan bahwa PPIH akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan layanan hingga puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Pelayanan tentu tidak akan bisa sempurna, namun kami terus berupaya maksimal. Salah satu perhatian serius kami adalah keresahan jamaah terkait terpisahnya pendamping lansia maupun pasangan suami-istri (mahrom),” tambahnya.

Isu lain yang sedang dalam proses mitigasi adalah masalah penempatan koper jamaah yang sempat viral di media sosial. Menanggapi hal ini, Dr. Bunyamin menyatakan bahwa PPIH telah membentuk Satgas Koper yang bertugas khusus untuk mengidentifikasi dan mendistribusikan koper jamaah ke hotel sesuai data manifes dari sistem Siskohat.

Sebagai informasi, penyelenggaraan layanan haji tahun ini mengalami perubahan signifikan dibanding musim sebelumnya. Jika sebelumnya dikelola oleh satu syarikah (perusahaan penyedia layanan), kini terdapat delapan syarikah yang ditunjuk oleh otoritas Arab Saudi untuk melayani jamaah haji. (Moel)