SIDRAP, HBK — Kabar duka menyelimuti dunia olahraga otomotif Indonesia. Pebalap motor muda berbakat, Awhin Sanjaya, meninggal dunia di usia 27 tahun.

Awhin mengalami kecelakaan saat balapan pada Grand Final Sumatera Cup Prix 2025 di Sirkuit Zabaq National Sirkuit, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.

Kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu, 14 Desember 2025, pukul 17.05 WIB di Race 21 (Race Terakhir) kelas SCP 3 (Bebek 4T 150cc Tune UP Open) Race ke-2.

Insiden bermula pada Lap ke-4 dari 15 lap yang dilaksanakan, antara Pos 7 ke Pos 8, dengan kondisi cuaca cerah.

Kepergian almarhum menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga komunitas balap motor di Sulawesi Selatan hingga tingkat nasional.

Atas nama Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Sidrap, Wasianto menyampaikan ucapan belasungkawa mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

Pernyataan duka tersebut disampaikan pada Selasa (16/12/2025), menyusul kabar wafatnya almarhum yang dimakamkan di Masamba, Kabupaten Luwu Utara.

Wasianto, yang akrab disapa Kaka Sinto, mengenang Awhin Sanjaya sebagai sosok pebalap muda yang rendah hati dan penuh dedikasi.

Menurutnya, almarhum bukan hanya dikenal karena bakatnya di lintasan, tetapi juga karena kepribadiannya yang ramah dan mudah bergaul.

“Saya kenal baik dengan almarhum. Orangnya humble, ramah sekali, dan pernah memperkuat skuad tim racing RMS Sidrap. Kabar duka ini bukan hanya dirasakan oleh pecinta dan penggemar balap motor di Sulawesi Selatan, tetapi juga dunia olahraga otomotif Indonesia. Khususnya balap motor, sangat kehilangan dengan kepergian Awhin Sanjaya,” ujar Kaka Sinto.

Ia menambahkan, Awhin Sanjaya merupakan pebalap muda bertalenta yang tengah berada di puncak performa kariernya.

Usianya yang masih sangat muda membuat kepergian ini terasa semakin menyayat, terlebih melihat potensi dan prestasi yang terus menunjukkan grafik menanjak.

“Dia pebalap muda bertalenta. Umurnya 27 tahun, dan meninggalkan kita semua saat sedang berada di puncak kariernya. Ini sangat disayangkan. Namun semua yang terjadi sudah merupakan ketentuan Tuhan Yang Maha Esa,” lanjutnya.

Kepergian Awhin Sanjaya dinilai menjadi kehilangan besar bagi regenerasi pebalap nasional. Sosoknya selama ini dikenal sebagai atlet yang disiplin, bermental juara, dan menjadi inspirasi bagi pebalap-pebalap muda di daerah.

Menutup pernyataannya, Pengurus IMI Sidrap mengajak seluruh insan otomotif untuk bersama-sama mendoakan almarhum.

“Mari kita sama-sama mendoakan almarhum. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi ujian ini,” tutup Kaka Sinto.

Kepergian Awhin Sanjaya akan selalu dikenang sebagai bagian penting dari perjalanan dunia balap motor Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Dedikasi dan prestasinya di lintasan akan tetap hidup dalam ingatan para pecinta otomotif. (Arya)