SIDRAP, HBK – Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) mendapat kehormatan dengan kedatangan musisi legendaris Indonesia, Nanang Suwito, yang dikenal sebagai pencipta sejumlah lagu dangdut abadi.
Sosok yang akrab disapa Mas Nanang ini hadir di Bumi Nene Mallomo atas undangan sahabatnya, H. Ilham Junaedy—putra daerah Sidrap sekaligus Koordinator Umum Syakira Lovers.
Kehadiran Nanang Suwito sekaligus menjadi kado istimewa bagi masyarakat Sidrap, khususnya warga Tantu Tedong Kecamatan Dua Pitue.
Beliau tampil dalam acara puncak peringatan HUT ke-80 RI di Lapangan Andi Takko, pada Minggu esok (16/8/2025) malam, dan membawakan sejumlah lagu populer karyanya yang melekat di hati pencinta musik dangdut.
Profil dan Jejak Karier Nanang Suwito
Nanang Suwito merupakan arek asli Mojokerto, tepatnya Desa Sawo, Kecamatan Jetis.
Bakat bermusiknya sudah terasah sejak remaja, saat ia menjadi salah satu penyanyi Orkes Melayu (OM) Arema di Desa Kemlagi, Mojokerto.
Kariernya kemudian melejit ketika menjuarai Lomba Cipta Lagu Dangdut (LCLD) tingkat nasional pada tahun 2002.
Namanya semakin harum setelah berhasil mengorbitkan banyak artis dangdut papan atas. Beberapa karya monumental ciptaannya antara lain:
- “Tidak Minta Oleh-oleh” yang dipopulerkan Rita Sugiarto.
- “Mengejar Badai”, yang dipopulerkan Wawa Marissa dan merupakan salah satu hits yang hingga kini masih dikenang pecinta musik dangdut.
Karya untuk deretan artis ternama seperti Lilis Karlina, Ikke Nurjanah, Evie Tamala, Meggy Z, Iyeth Bustami, hingga generasi penerus musik dangdut.
Selain sukses sebagai pencipta lagu, Nanang Suwito juga dikenal sebagai sosok sederhana yang tak pernah melupakan akar silaturahmi dengan sahabat-sahabat lamanya di Indonesia.
Singgah di Sidrap: Dari Warkop hingga Studio Musik Lokal
Sebelum tampil di kampung halaman Ananda Syakira DA7 Indosiar, Nanang Suwito meluangkan waktu bersilaturahmi bersama Kaka IJ—sapaan akrab Ilham Junaedy, pada Sabtu malam (16/08/2025).
Keduanya sempat ngopi bareng dengan awak media Sidrap di Warkop YS, Pangkajene, sembari berbagi kisah perjalanan musik dan pengalamannya di dunia dangdut.
Tak hanya itu, Mas Nanang juga menyempatkan diri mengunjungi studio musik Malik Dioz, musisi sekaligus konten kreator Sidrap yang aktif di platform digital.
Kunjungan tersebut disambut hangat oleh para penggemar musik lokal yang merasa bangga bisa dikunjungi salah satu maestro dangdut tanah air.
“Ini sebuah kehormatan besar. Saya tidak menyangka tempat kami bisa dikunjungi langsung oleh Mas Nanang, musisi legendaris yang karya-karyanya jadi bagian sejarah musik dangdut Indonesia,” ujar Malik Sinta, dan owner Warkop YS Yasmin Kadarsa sekaligus musisi Sidrap.
Kehangatan dan Apresiasi
Di tengah kepopulerannya, Nanang Suwito tetap tampil sederhana dan ramah. Kehadirannya di Sidrap bukan hanya membawa hiburan, tetapi juga inspirasi bagi musisi muda daerah agar terus berkarya dan berani menembus pentas nasional.
Dengan kedatangannya, masyarakat Sidrap bukan hanya disuguhi nostalgia lewat lantunan lagu-lagu hits, melainkan juga mendapat motivasi dari perjalanan panjang seorang musisi yang berangkat dari kampung sederhana hingga mampu menorehkan sejarah dalam dunia musik dangdut.
“Semoga Mas Nanang terus sehat dan berkarya. Kehadirannya di Sidrap jadi penyemangat baru bagi dunia musik lokal,” pungkas Ilham Junaedy. (*)
Tinggalkan Balasan