JAKARTA, HBK — Tepuk tangan panjang, sorak sorai, dan isak haru pecah di Studio 5 Indosiar, Kamis malam (24/7/2025).

Andi Syaqira, kontestan asal Desa Kalosi Alau, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, sukses membuat panggung Dangdut Academy 7 (DA7) menjadi ajang perayaan budaya Bugis lewat penampilannya yang menggetarkan jiwa.

Membawakan lagu berbahasa Bugis berjudul “Wanuakku Sidenreng Rappang”, Syaqira tampil penuh penghayatan dan membuat seluruh penonton studio langsung berdiri dan standing Applaus.

Lagu yang dipopulerkan oleh Andi Tenri Ukke dan diciptakan oleh Mira Jasmin ini diaransemen ulang secara apik oleh Suniansyah, dan benar-benar menjadi senjata pamungkas sang biduan muda tersebut.

“Alhamdulillah, lagu Wanuakku Sidenreng Rappang menggema di studio DA7 Indosiar. Ini bukan cuma kemenangan Syaqira, tapi kemenangan budaya Bugis!” ujar Ilham Junaedy, Koordinator Syaqira Lovers, dengan suara bergetar menahan haru.

Syaqira bukan hanya menyanyi. Ia menembus batas musik, menggetarkan akar budaya, dan membuat juri terpukau.

Penonton studio, termasuk para pendukung setia dari luar Jakarta, tak henti meneriakkan namanya. Bahkan beberapa tampak menangis bangga. Situasi studio? Luar biasa meriah!

“Syaqira tampil dengan sempurna. Aura bintang makin terpancar. Kami semua bangga!” tambah IJ, sapaan akrab Ilham.

Tak butuh waktu lama setelah tampil, Ilham langsung menghubungi Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, untuk melaporkan momen bersejarah ini.

Reaksi sang Bupati? Haru dan bangga.
“Saya merasa sangat terharu dan bangga. Syaqira telah menjadi duta budaya Bugis di panggung nasional.

Lagu daerah kita kini dikenal seantero negeri, dan itu dibawakan dengan begitu membanggakan oleh putri terbaik Sidrap.”

Ucapan terima kasih pun mengalir dari Syaqira Lovers kepada seluruh masyarakat Sidrap, jajaran Forkopimda, dan warga Bugis-Makassar yang telah memberi dukungan luar biasa.

Andi Syaqira kini menjadi peserta pertama yang berhasil melenggang ke Top 30 DA7 dengan lagu daerah, dan ia melakukannya dengan identitas Bugis yang melekat erat di nadinya.

Panggung DA7 malam itu bukan sekadar kompetisi — itu adalah panggung sejarah. Panggung kebangkitan budaya. Dan malam itu, Syaqira berdiri bukan hanya sebagai penyanyi, tapi sebagai simbol kebanggaan To Sidenreng Rappang. (Moel)