SIDRAP, HBK – Warga Jalan Pemukiman, Kelurahan Massepe, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap, geger tengah malam, Minggu 7 Desember, Pukul 00.30 WITA. ketika kobaran api melalap dua unit rumah semi permanen dalam sekejap.

Kebakaran yang terjadi di kawasan pemukiman padat penduduk ini menimbulkan kerugian materi hingga ratusan juta rupiah.

Amiruddin (42), seorang pandai besi, menyaksikan langsung api bermula dari tempat kerjanya di belakang rumah.

Jamaluddin (36), seorang wiraswasta, sedang berada di Palu menghadiri hajatan keluarga saat rumahnya turut terbakar.

Amiruddin awalnya hendak buang air ketika dia melihat api membubung dari bengkel pandai besinya. Panik, ia segera meminta bantuan warga untuk memadamkan api.

Namun, usaha manual tak membuahkan hasil, dan api dengan cepat menjalar ke rumahnya serta rumah Jamaluddin yang kosong. Dalam waktu 15 menit, empat unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dan berhasil menjinakkan api pada pukul 01.15 WITA.

Meski tidak ada korban jiwa, kerugian materi cukup besar:

Perhiasan emas seberat 25 gram,
Perabot rumah tangga, termasuk lemari Jepara, kulkas, dan TV,
Dokumen-dokumen penting.

Total kerugian ditaksir mencapai Rp250 Juta

Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik di bengkel pandai besi milik Amiruddin. Pemakaian instalasi yang diduga tidak sesuai standar atau tidak memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO) menjadi salah satu penyebab potensial.

Petugas Polsek Tellu Limpoe segera mendatangi lokasi untuk mencatat saksi-saksi dan mengamankan tempat kejadian.

Koordinasi dengan unit Damkar dilakukan guna memastikan api benar-benar padam. Reskrim Polsek Tellu Limpoe juga dijadwalkan melakukan olah TKP lebih lanjut.

Warga diimbau memastikan instalasi listrik rumah dan tempat usaha sesuai standar.
Pemerintah daerah dan PLN diharapkan memperketat pengawasan instalasi listrik di wilayah pemukiman.

Kejadian ini menjadi peringatan keras akan pentingnya keselamatan listrik, terutama di lokasi usaha dengan risiko tinggi seperti bengkel. Semoga peristiwa serupa dapat dihindari di masa depan. (*)