MAKASSAR, HBK — Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas), Rudi Margono, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kajati Sulsel), Agus Salim, atas inovasi pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pensertipikatan Tanah Wakaf.

Apresiasi tersebut disampaikan saat Jamwas melakukan Inspeksi Pimpinan di Kantor Kejati Sulsel, Selasa (20/5/2025). Dalam keterangannya, Rudi Margono menilai bahwa langkah yang diambil Kejati Sulsel tidak hanya mencerminkan kecerdasan intelektual, tetapi juga spiritual.

“Inovasi ini luar biasa. Ini bentuk kepedulian nyata terhadap institusi dan masyarakat. Kita diajarkan untuk menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan sesama manusia. Satgas ini adalah wujud nyata dari ajaran itu,” ujar Rudi Margono.

Satgas Pensertipikatan Tanah Wakaf merupakan gagasan Kejati Sulsel yang bekerja sama dengan Kementerian Agama serta Kementerian ATR/BPN. Melalui kerja sama ini, pengurusan sertifikat tanah wakaf untuk rumah ibadah dan lembaga pendidikan dilakukan secara gratis, tanpa memungut biaya dari pihak manapun.

Menurut Jamwas, inovasi ini sangat relevan dan perlu direplikasi di kejaksaan tinggi lainnya karena memberikan dampak positif yang nyata, baik bagi masyarakat maupun institusi kejaksaan.

Sementara itu, Kajati Sulsel Agus Salim menjelaskan bahwa ide pembentukan Satgas bermula dari keprihatinan atas banyaknya rumah ibadah, terutama masjid, yang belum memiliki sertifikat atau alas hak yang sah. Kondisi ini dinilai berpotensi menimbulkan sengketa hukum di kemudian hari.

“Tujuan utama Satgas ini adalah menciptakan kepastian hukum bagi rumah ibadah melalui penerbitan sertifikat tanah wakaf secara gratis. Sampai saat ini, sudah 63 sertifikat berhasil diterbitkan dan diserahkan ke berbagai rumah ibadah dan lembaga pendidikan,” jelas Agus Salim.

Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Jamwas Rudi Margono juga berkesempatan secara simbolis menyerahkan sertifikat tanah wakaf kepada beberapa penerima, antara lain Rumah Tahfiz Allauddin Kilo 5, Masjid Darussalam, dan Masjid Nur Alamsyah AT Tarbiyah, yang berasal dari Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Inisiatif ini diharapkan menjadi inspirasi bagi satuan kerja kejaksaan di seluruh Indonesia dalam mengedepankan program-program yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, sejalan dengan nilai-nilai luhur Adhyaksa. (Arya)