PIDIE, HBK – Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Pidie menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya sejumlah santri Dayah Nurul Huda, Paya Guci, Tangse, akibat musibah di objek wisata Sungai Jambo Mie, Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie, Minggu (25/8/2025).
Ketua PD IWO Pidie, Herman Hartono Ginting, S.H., menegaskan bahwa tragedi ini meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Pidie.
“Kami keluarga besar IWO Pidie turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga diberi ketabahan,” ujar Herman, Senin (25/8/2025).
Minta Pemkab Tutup Sementara Lokasi Wisata
Herman menilai, insiden di Sungai Jambo Mie harus menjadi peringatan keras bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie. Menurutnya, aspek keselamatan pengunjung harus ditempatkan sebagai prioritas utama, terutama bagi pelajar dan anak-anak.
IWO Pidie mendesak Pemkab Pidie menutup sementara objek wisata Sungai Jambo Mie sampai ada evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan lokasi tersebut.
“Jangan sampai tempat wisata justru menjadi lokasi jatuhnya korban jiwa. Pemerintah harus hadir dengan langkah nyata, bukan sekadar retorika,” tegas Herman.
Dorong Audit Keselamatan di Semua Objek Wisata
Selain itu, IWO Pidie juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pengelola wisata, dan masyarakat setempat untuk memastikan setiap destinasi memiliki:
- Sistem keamanan memadai
- Rambu peringatan jelas
- Petugas pengawas yang siap siaga
Herman menegaskan, tragedi ini harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap seluruh destinasi wisata di Pidie. Ia mengingatkan, pengembangan pariwisata tidak boleh hanya mengejar keuntungan ekonomi, tetapi juga harus mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengunjung.
“Jangan tunggu ada korban berikutnya untuk bertindak. Lakukan audit keselamatan di semua objek wisata sekarang juga,” pungkasnya.
Tragedi Sungai Jambo Mie menyentak perhatian publik Pidie. Kehilangan para santri Dayah Nurul Huda menjadi duka mendalam sekaligus pengingat bahwa keamanan pengunjung harus menjadi fondasi utama dalam pengelolaan destinasi wisata.
(Amdan Harahap)





Tinggalkan Balasan