SIDRAP, HBK — Harapan panjang warga tiga desa di wilayah pelosok Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, akhirnya terwujud.
Jalan penghubung dari Pitu Riase menuju Desa Dengeng-dengeng resmi tembus dan dilalui mobil untuk pertama kalinya, Sabtu (5/7/2025), bertepatan dengan pelaksanaan program Bermalam di Desa.
Perintisan jalan menggunakan alat berat ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat Desa Dengeng-dengeng, Buntu Buanging, dan Belawae, yang selama ini menghadapi keterisolasian akibat sulitnya akses transportasi.
Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, memimpin langsung pembukaan jalur ekstrem tersebut, didampingi Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong, pejabat utama Polres, sejumlah kepala OPD, dan komunitas IOF Sidrap. Mereka menembus jalur medan berat Pangkajene–Compong–Lombok hingga ke Dengeng-dengeng.
Sementara itu, rombongan kedua yang dipimpin Wakil Bupati Sidrap Nurkanaah, bersama Pj. Sekda Andi Rahmat Saleh, dan sejumlah pejabat lainnya menempuh rute alternatif melalui Anabanua (Kabupaten Wajo)–Bulete–Dengeng-dengeng.
“Alhamdulillah, hari ini satu cita-cita saya terwujud. Jalan ini akhirnya bisa dilewati mobil. Insya Allah, besok kita mulai pengerjaan teknisnya. Hati saya lega,” ujar Bupati Syaharuddin penuh haru.
Ia menegaskan, tahapan selanjutnya adalah pengerasan jalan dengan kerikil agar akses bisa dilintasi kendaraan dengan aman. Langkah itu, kata Syaharuddin, akan dikolaborasikan dengan Pemerintah Kabupaten Wajo.
“Saya sudah bicara dengan Bupati Wajo. Semoga program perintisan ini bisa kita sinergikan, mulai dari pembukaan hingga pengerasan,” jelasnya.
Pembangunan akses ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2027, menyesuaikan ketersediaan anggaran dan kesiapan teknis di lapangan.
Perintisan jalur ini menjadi titik awal penting untuk membuka keterisolasian, mempercepat distribusi hasil pertanian, dan mendorong pertumbuhan ekonomi warga di tiga desa yang selama ini hanya mengandalkan jalur sulit dan berisiko.
Kini, dengan tembusnya jalan pintas Pitu Riase–Dengeng-dengeng, masyarakat tak lagi harus memutar jauh melewati kabupaten tetangga. Akses baru ini menjadi jembatan harapan menuju kesejahteraan. (Arya)
Tinggalkan Balasan