ENREKANG, HBK — Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Enrekang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Palopo, Minggu (31/8/2025).
Kegiatan silaturahmi dan penandatanganan kerja sama tersebut diawali dengan sambutan Ketua Prodi PAI Universitas Muhammadiyah Palopo, Muhammad Yusuf, S.Ud., M.Pd., yang memperkenalkan berbagai program unggulan kampusnya. Acara kemudian dilanjutkan dengan kajian literasi yang dibawakan oleh Ust. Amril, S.Pd.I., M.Pd.I., dosen PAI sekaligus Direktur Pesantren MBS Palopo.
Dalam kajiannya, Ust. Amril menekankan pentingnya membangun karakter dan wawasan santri melalui literasi keagamaan.
“Santri harus bahagia dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Perbanyaklah membaca literasi keagamaan, mengenal tokoh-tokoh Islam, termasuk para Khulafaurasyidin, serta meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi yang transparan antara pesantren dan orang tua dalam proses pembinaan santri.
Ruang Kolaborasi yang Lebih Luas
Melalui MoU ini, kedua pihak sepakat menjalin kerja sama dalam beberapa bidang strategis, di antaranya:
- Penguatan literasi keagamaan bagi santri dan tenaga pendidik.
- Program pengabdian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palopo di lingkungan pesantren.
- Berbagai bentuk kolaborasi akademik dan non-akademik lainnya untuk mendukung pengembangan pesantren.
Wakil Mudir Pesantren MBS Enrekang, Drs. H. Hasbudi, menyampaikan apresiasi tinggi atas terjalinnya kemitraan ini.
“Kami berterima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Palopo yang telah mempercayai Pesantren MBS Enrekang sebagai mitra pengembangan SDM. Saat ini, kami sedang membina tiga satuan pendidikan, yakni MTs, MA, dan SMK dengan jurusan alat berat yang baru dibuka tahun ini,” ungkapnya.
Kepala Asrama sekaligus Musyrif Pesantren MBS Enrekang, Mustamin, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa pihaknya terbuka terhadap berbagai diskusi dan inovasi, khususnya terkait pola pembinaan santri yang tinggal di asrama.
“Kami berharap pesantren ini terus melakukan upgrade diri, menampilkan progresivitas program, dan mewujudkan visi-misi dengan takeline MBS SAKTI: Santun, Aktif, Kreatif, Tekun, dan Inovatif,” tegas Mustamin.
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah nyata Pesantren MBS Enrekang dalam memperluas jaringan kemitraan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan berbasis literasi dan nilai-nilai keislaman. (Abbas)
Tinggalkan Balasan