SUBULUSSALAM ACEH- Beberapa hari terakhir, isu defisit keuangan Kota Subulussalam ramai dibicarakan. Banyak pihak mempertanyakan sejauh mana janji “Nol Defisit” yang dulu disampaikan benar-benar dijalankan.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota Subulussalam memberikan klarifikasi resmi melalui surat balasan kepada redaksi Strategi News. Surat tersebut ditandatangani oleh Plt. Kepala BPKAD, Mhd. Ali Tumangger, S.STP., M.Sc., yang menjelaskan secara terbuka kondisi keuangan daerah saat ini.
Dalam penjelasannya, pemerintah menegaskan bahwa defisit yang terjadi bukan akibat pemborosan, melainkan karena pembayaran beban lama dari tahun 2023 hingga 2024, termasuk kewajiban kepada PT SMI. Dari total hutang sebesar Rp235 miliar, sudah lebih dari Rp 59 miliar berhasil diselesaikan pada September 2025.
Selain itu, Pemko juga meluruskan informasi yang beredar. Defisit APBK Kota Subulussalam tidak sebesar 39 persen, melainkan hanya 8,36 persen dari total pendapatan daerah.
Pemerintah memastikan seluruh kewajiban utama tetap berjalan. Gaji ASN, tenaga kesehatan, guru, dan honor lembaga publik tetap dibayarkan tepat waktu. Tidak ada pinjaman baru yang diambil. Fokus pemerintah saat ini adalah efisiensi anggaran dan peningkatan pendapatan daerah yang realistis.
“Pemerintah lebih memilih menata keuangan dengan cermat, bukan menambah hutang baru. Target kami tetap: “Nol Hutang per 31 Desember 2027.” Ujar kepala BPKAD Mhd Ali Tumangger
Langkah kecil tapi pasti sedang dijalankan. Setiap rupiah diatur dengan hati-hati. Transparansi adalah kunci. Disiplin adalah jalan. Kepercayaan publik adalah tujuan.
(Amdan Harahap)
Tinggalkan Balasan