SIDRAP, HBK – Dinas Pendidikan Kabupaten Sidenreng Rappang (Disdik Sidrap) memberikan klarifikasi terkait pemberitaan sebelumnya mengenai proyek renovasi plafon TK Negeri Pembina Maritengngae, Kecamatan Maritengngae, yang ambruk pada Selasa (26/8/2025).
Kepala Bidang Unit Pelaksana Kegiatan Pembangunan (UPKP) Disdik Sidrap, Rahmat Hambali, menegaskan bahwa informasi mengenai tahun anggaran proyek tersebut yang sebelumnya diberitakan 2024 tidaklah benar.
“Perlu kami luruskan, proyek renovasi plafon TK Negeri Pembina Maritengngae bukan dianggarkan pada APBD 2024, melainkan melalui APBD tahun 2022. Jadi anggarannya dialokasikan tiga tahun lalu,” jelas Rahmat, Rabu (27/8/2025).
Meski demikian, Rahmat menegaskan pihaknya tetap bertanggung jawab atas kondisi bangunan tersebut. Pihaknya telah melakukan peninjauan langsung di lokasi plafon yang ambruk dan memastikan akan dilakukan perbaikan atau renovasi ulang dalam waktu dekat.
“Kami sudah turun ke lapangan bersama tim, dan dalam waktu dekat akan ada perbaikan agar proses belajar mengajar anak-anak kembali aman,” tegasnya.
Diketahui, plafon bagian depan TK Negeri Pembina Maritengngae ambruk pada Selasa siang (26/8/2025), menimbulkan kekhawatiran para orang tua murid.
Mereka cemas keselamatan anak-anak terancam, apalagi mayoritas siswa TK masih berusia dini dan rentan terhadap insiden serupa.
“Untung saja saat plafon runtuh tidak ada anak-anak di kelas. Kami berharap segera diperbaiki dengan material yang lebih kuat agar tidak terulang lagi,” ujar salah seorang orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya.
Langkah Tindak Lanjut Disdik Sidrap
Rahmat Hambali menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan sedang menelusuri pihak pelaksana proyek renovasi pada 2022.
Hal ini dilakukan agar pihak kontraktor yang mengerjakan renovasi sebelumnya juga dapat membantu proses perbaikan.
“Kami tidak ingin ada kejadian serupa. Semua akan dikawal agar kualitas perbaikan lebih terjamin,” ungkapnya.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik karena menyangkut keselamatan siswa TK. Warga dan orang tua berharap agar perbaikan dilakukan sesegera mungkin serta menggunakan material yang lebih berkualitas agar insiden serupa tidak kembali terjadi. (Arya)
Tinggalkan Balasan