H. Syaharuddin Alrif gerak cepat tanggapi keluhan masyarakat, minta Pertamina evaluasi distribusi solar demi menjaga stabilitas ekonomi dan target surplus pangan nasional.
SIDRAP, HBK — Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) akhirnya mendapat perhatian serius dari Bupati H. Syaharuddin Alrif.
Menanggapi keluhan masyarakat khususnya petani yang semakin meluas, Bupati menyatakan sikap tegas dan memastikan akan berkoordinasi langsung dengan pihak Pertamina untuk menormalisasi pasokan solar di seluruh SPBU Sidrap.
Pernyataan itu disampaikan saat awak media ini menemui Bupati di rumah jabatannya, Senin (8/9/2025) malam sesaat lalu.
Dalam keteranganya, H.Syaharuddin menegaskan pemerintah daerah tidak akan tinggal diam melihat kesulitan yang dihadapi masyarakat, terutama para petani, sopir truk, dan pelaku ekonomi logistik lainnya akibat kelangkaan solar.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan Pertamina agar masalah ini cepat ditangani. Pasokan solar harus segera dinormalkan kembali, terutama untuk kebutuhan petani dan transportasi logistik,” tegas Syaharuddin.
Evaluasi Distribusi Solar, Pastikan SPBU Dapat Kuota Penuh
Bupati juga menyoroti kebijakan pembatasan pasokan solar yang dilakukan Pertamina belakangan ini.
Menurutnya, Sidrap adalah daerah dengan ketergantungan tinggi terhadap solar karena sektor pertanian dan distribusi logistik sangat dominan.
“Pihak terkait harus segera mengevaluasi distribusi solar. Kami minta Pertamina memastikan kuota ke SPBU-SPBU di Sidrap kembali normal. Kalau distribusi macet, dampaknya langsung terasa pada roda perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Jaga Rantai Logistik, Lindungi Target 1 Juta Ton Gabah
Kelangkaan solar ini, kata Bupati, bukan sekadar masalah energi, tetapi juga mengancam stabilitas pangan nasional.
Pasalnya, Sidrap merupakan salah satu daerah penyangga pangan terbesar di Sulawesi Selatan dengan target produksi gabah mencapai 1 juta ton per tahun.
Program itu merupakan bagian dari Nawacita Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan skala nasional.
Namun, tanpa pasokan solar yang lancar, target tersebut bisa terhambat.
“Kalau petani tak dapat solar, mesin perontok tak jalan, panen tertunda, dan rantai logistik terputus. Ini bukan hanya masalah Sidrap, tapi juga nasional. Kita harus pastikan program Nawacita Presiden bisa terwujud dengan sempurna,” tegas Syaharuddin.
Ekonomi Lokal ‘Jangan’ Jalan ‘Kura-Kura’
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan bahwa dampak kelangkaan solar sudah terlihat jelas di lapangan.
Distribusi hasil pertanian melambat, aktivitas sopir truk terganggu, dan petani terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli solar di tingkat pengecer.
“Kalau masalah ini dibiarkan, ekonomi Sidrap bisa jalan kura-kura. Pemerintah harus turun tangan secepatnya,” tegasnya.
Masyarakat Berharap Solusi Konkret
Warga berharap langkah cepat Bupati Syaharuddin benar-benar direspons Pertamina.
Para petani meminta agar SPBU kembali mendapat pasokan normal, sehingga mereka tidak perlu lagi antre berhari-hari atau membeli solar dengan harga tinggi di luar jalur resmi.
“Kami butuh kepastian. Kalau pasokan normal, kami bisa panen tepat waktu dan kirim gabah keluar daerah. Jangan sampai program pemerintah hanya jadi slogan,” kata Abdullah, petani di Kecamatan Watang Pulu.
Langkah Pemerintah Daerah ke Depan
Bupati memastikan, Pemkab Sidrap akan melakukan rapat koordinasi darurat bersama pihak Pertamina, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, serta perwakilan SPBU. Langkah ini diambil untuk:
- Memastikan distribusi solar kembali normal ke seluruh SPBU Sidrap.
- Menjamin kebutuhan petani terpenuhi di masa puncak panen.
- Menjaga kelancaran rantai logistik dan transportasi hasil pertanian.
- Mengawal target surplus pangan nasional sesuai program Nawacita Presiden.
Langkah cepat Bupati Sidrap diharapkan menjadi titik balik dalam penanganan krisis solar ini. Media akan terus memantau realisasi koordinasi dengan Pertamina dan dampaknya terhadap pemulihan ekonomi lokal, khususnya di wilayah kabupaten Sidrap. (Arya)
Tinggalkan Balasan