ENREKANG, HBK — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Enrekang menggelar rapat koordinasi dan sosialisasi bertema “Optimalisasi Pengumpulan dan Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah Tahun Anggaran 2025/2026”, yang berlangsung di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Anggeraja, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengumpulan dan penyaluran dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di wilayah Kabupaten Enrekang, khususnya di Kecamatan Anggeraja.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut pimpinan Baznas Enrekang, Camat Anggeraja Kadang Kandari, Kepala KUA Anggeraja Maslikan, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan, Koordinator Desa (Kordes) Baznas, para kepala desa se-Kecamatan Anggeraja, serta penyuluh agama.

Dalam arahannya, Camat Anggeraja Kadang Kandari menekankan pentingnya memaksimalkan pengumpulan zakat melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya para muzakki.

“Kita harus mengedukasi masyarakat agar lebih sadar akan kewajiban zakat. Selain itu, infak dan sedekah juga dapat menjadi solusi membantu mereka yang kurang mampu, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang,” ujarnya.

Kadang Kandari juga mengapresiasi kinerja UPZ Kecamatan Anggeraja dan para kordes Baznas yang telah menunjukkan hasil baik, di mana Anggeraja menjadi kecamatan dengan penerimaan zakat tertinggi di Kabupaten Enrekang.

Sementara itu, Wakil Ketua Baznas Enrekang, Kamaruddin, menegaskan pentingnya optimalisasi pengumpulan ZIS sebagai bagian dari upaya mendukung kesejahteraan umat dan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Enrekang.

“Optimalisasi pengumpulan ZIS merupakan amanah yang harus kita jalankan dengan sungguh-sungguh. Kita perlu meningkatkan koordinasi dan memaksimalkan peran semua pihak agar zakat yang terkumpul dapat disalurkan secara adil dan tepat sasaran, sesuai dengan delapan asnaf yang berhak menerima,” tegas mantan Kepala Kantor Kemenag Enrekang itu.

Ia menambahkan, pada tahun anggaran 2025/2026, Baznas akan lebih memfokuskan penyaluran ZIS pada program-program produktif dan berkelanjutan, tanpa mengabaikan bantuan kedaruratan, seperti penanganan bencana.

Salah satu bentuk penyaluran zakat produktif yang dijelaskan adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui bantuan modal usaha bagi mustahik yang memenuhi syarat. Program ini diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi umat dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan langsung.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Baznas Enrekang, Abd. Kadir Lesang, turut memaparkan lima program unggulan Baznas Kabupaten Enrekang, yakni:

  1. Enrekang Cerdas – bantuan pendidikan,
  2. Enrekang Peduli – bantuan sosial dan kemanusiaan,
  3. Enrekang Religius – kegiatan keagamaan,
  4. Enrekang Sehat – bantuan kesehatan, dan
  5. Enrekang Sejahtera – pemberdayaan ekonomi umat.

“Penyaluran zakat harus dilakukan secara transparan dan tepat sasaran untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Baznas sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional dan amanah,” ujar Abd. Kadir Lesang.

Rapat koordinasi ini ditutup dengan penyusunan strategi pengumpulan zakat yang lebih efektif dan efisien, serta evaluasi terhadap pelaksanaan program tahun sebelumnya.

Baznas Kabupaten Enrekang berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan pengelolaan ZIS demi tercapainya kesejahteraan umat yang lebih merata.

Dengan sinergi kuat antara Baznas, UPZ, KUA, dan para penyuluh agama, diharapkan pada tahun anggaran 2025/2026 pengumpulan dan penyaluran zakat di Kabupaten Enrekang semakin optimal dan berdampak nyata bagi masyarakat. (Abbas)