SIDRAP, HBK – Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, pada Sabtu (21/12/2024), mengakibatkan meluapnya beberapa sungai di wilayah tersebut.

Dampaknya, banjir merendam ratusan rumah warga serta area persawahan di sejumlah kecamatan.

Peristiwa yang terjadi sejak pukul 14.10 WITA ini masih berlanjut hingga pukul 16.00 WITA, dengan kondisi air sungai belum menunjukkan tanda-tanda surut. Berdasarkan laporan sementara dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Sidrap, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Namun, banjir telah berdampak signifikan terhadap pemukiman dan lahan pertanian warga.

Sejumlah wilayah terdampak banjir meliputi:

*Kecamatan Maritengngae

Desa Kanie: 11 rumah terendam.

Kelurahan Rijang Pittu: 34 hektar sawah terendam.

Kelurahan Lakessi: 22 hektar sawah terendam.

*Kecamatan Panca Lautang

Kelurahan Wette’e: 48 rumah terendam.

*Kecamatan Watang Pulu

Kelurahan Bangkai: 118 hektar sawah terendam.

Kepala BPBD Sidrap, H. Sudarmin, menjelaskan bahwa hujan yang berlangsung terus-menerus menjadi penyebab utama meluapnya air sungai hingga merendam pemukiman dan lahan pertanian.

Langkah Penanganan

BPBD Sidrap telah mengambil berbagai langkah untuk menangani situasi ini. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, bersama Babinsa dan aparat desa, terus memantau kondisi di lokasi terdampak untuk memastikan keselamatan warga. Langkah lain yang dilakukan meliputi:

1. Peninjauan langsung ke wilayah terdampak.

2. Berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mitigasi banjir.

3. Melakukan asesmen dampak dan pendataan kerugian.

4. Mengirimkan laporan berkala terkait perkembangan situasi.

BPBD Sidrap juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan. Warga diminta segera melaporkan kondisi terkini di wilayah masing-masing untuk mempermudah langkah penanganan darurat.

Langkah antisipasi terus dilakukan guna meminimalkan dampak lanjutan, sembari menunggu air surut di wilayah terdampak. (*)