PINRANG, HBK — Upaya penanganan abrasi sepanjang saluran irigasi di Teppo, Kecamatan Patampanua, kembali menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Pinrang.
Kondisi ini dinilai krusial karena berpotensi mengganggu sistem pengairan pertanian sekaligus mengancam keselamatan permukiman warga di sekitarnya.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Pinrang, H. A. Irwan Hamid, S.Sos, saat menerima Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan–Jeneberang, Dr. Heriantono Waluyadi, bersama tim, Rabu (17/12).
Dalam pertemuan itu, Bupati Irwan menekankan bahwa abrasi yang terjadi di sepanjang saluran irigasi Teppo harus segera ditangani secara menyeluruh dan berkelanjutan. Menurutnya, kerusakan saluran tidak hanya berisiko menurunkan fungsi irigasi, tetapi juga meningkatkan potensi banjir yang dapat membahayakan hunian masyarakat.
“Saluran irigasi memiliki peran vital dalam mendukung produktivitas pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Pinrang. Jika tidak segera ditangani, dampaknya bisa sangat luas,” tegas Bupati Irwan.
Olehnya itu, dirinya berharap BBWS Pompengan–Jeneberang dapat segera mengambil langkah-langkah teknis yang diperlukan guna mencegah abrasi semakin meluas, sekaligus menjaga keberlanjutan sistem pengairan pertanian di wilayah tersebut.
Selain membahas penanganan abrasi, pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk mendiskusikan rencana pemanfaatan aset BBWS Pompengan–Jeneberang yang diusulkan mendukung program prioritas daerah.
Salah satunya adalah pengembangan Koperasi Merah Putih sebagai upaya penguatan ekonomi kerakyatan.

Sinergi antara Pemerintah Kabupaten Pinrang dan BBWS Pompengan–Jeneberang ini diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan aset negara, sekaligus memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pertemuan tersebut menjadi forum koordinasi penting dalam mempercepat realisasi program pembangunan daerah yang berorientasi pada ketahanan pangan, keamanan lingkungan, serta penguatan ekonomi lokal. (Ady)





Tinggalkan Balasan