“Bunga Bangkai Raksasa Mekar di Kebun Durian Subulussalam, Warga Berbondong-bondong Datangi Lokasi”

SUBULUSSALAM, HBK— Warga Desa Sikelang, Dusun Lae Impal, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Aceh digemparkan dengan mekarnya bunga bangkai raksasa atau Amorphophallus titanum di tengah kebun durian milik warga, Minggu (16/11/2025).

Tanaman langka yang dikenal memiliki ukuran besar dan aroma khas saat mekar itu ditemukan oleh pemilik kebun, Alman Berutu, ketika ia bersama saudaranya, Sahril, hendak mengecek kondisi pohon durian yang sedang memasuki musim buah.

“Sekarang musim durian di desa kami. Saya dan Sahril ingin survei buah, mengelilingi kebun. Tiba-tiba kami melihat ada bunga bangkai tumbuh di tengah kebun. Sahril langsung mengajak bersua foto,” ujar Alman kepada penarakyat.com.

Fenomena Tahunan yang Mulai Jarang Terjadi

Menurut beberapa warga Lae Impal, kemunculan bunga bangkai sebenarnya bukan hal baru. Tanaman raksasa ini kerap muncul di kawasan kebun durian tersebut, meski lokasi tumbuhnya tidak selalu sama. Namun dalam beberapa tahun terakhir, kemunculannya mulai jarang terlihat.

“Bunga ini memang pernah tumbuh setiap tahun, tapi lokasinya berpindah-pindah. Sudah beberapa tahun terakhir tidak muncul, jadi ini momen langka buat kami,” kata salah satu warga.

Mekarnya Amorphophallus titanum menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Beberapa warga bahkan datang khusus untuk melihat langsung dan mengabadikan fenomena langka tersebut.

Tanaman Ikonik yang Menjadi Daya Tarik Wisata Alam

Bunga bangkai dikenal sebagai salah satu tumbuhan dengan bunga terbesar di dunia. Selain ukurannya yang dapat mencapai lebih dari dua meter, tanaman ini hanya mekar dalam waktu singkat setelah proses pertumbuhan selama bertahun-tahun. Tidak heran jika kemunculannya selalu menjadi perhatian publik.

Di sejumlah daerah di Indonesia, mekarnya bunga bangkai bahkan sering menjadi destinasi wisata dadakan. Warga berharap fenomena ini dapat menjadi potensi edukasi dan daya tarik alam di Sikelang.

“Semoga ini bisa jadi perhatian pemerintah desa. Kalau dikelola baik, bisa jadi objek wisata alam,” ujar warga lainnya.

Fenomena langka ini menambah warna di tengah ramai-ramainya musim durian di desa tersebut. Warga yang datang pun berharap bisa menyaksikan mekarnya bunga eksotis ini sebelum layu dalam beberapa hari ke depan.

(Amdan Harahap)