PAREPARE, HBK — Di Sulawesi Selatan, khususnya wilayah Ajatappareng, tepatnya masyarakat Sidrap dan Parepare sudah tidak asing lagi bagi sosok personil Polri yang satu ini.
Trak recordnya dalam dunia kriminal, terkhusus narkoba tidak diragukan lagi. Bahkan pelaku kejahatan dibuat sangat ketar-ketir jika berhadapan langsung dengannya.
Adalah Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Indra Waspada Yudha, SIK,MH, adalah sosok petarung dalam dunia Narkotika.
Ia tak pernah gentar memotong mata rantai peredaran zat psikotropika dan itu ia buktikan.
Hanya sepekan setelah resmi menjabat Kapolres Parepare, nama AKBP Indra Waspada Yudha langsung menggema di jagat pemberantasan narkoba Sulawesi Selatan.
Dalam kurun waktu singkat, ia sukses menggagalkan dua upaya penyelundupan sabu dalam jumlah fantastis: 20 kilogram dan 44 kilogram, yang diperkirakan bernilai miliaran rupiah dan menyelamatkan puluhan ribu jiwa dari jeratan barang haram.
Keberhasilan ini bukan sekadar kebetulan. Bagi Indra, narkoba adalah musuh bersama yang harus dilawan habis-habisan.
Ia menyadari betul bahwa Parepare adalah “pintu emas” yang kerap dimanfaatkan jaringan narkotika sebagai jalur strategis distribusi ke berbagai daerah.
Letak geografis yang didukung aktivitas pelabuhan besar menjadikan Parepare rawan dijadikan transit narkoba dari luar daerah, bahkan lintas negara.
Jejak Panjang Sang Pemburu Narkoba
Sosok Indra bukan orang baru dalam dunia reserse. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2006 ini dikenal memiliki rekam jejak panjang di jajaran Polda Sulawesi Selatan.
Saat menjabat Kasat Reskrim (2015) dan Kasat Narkoba (2017) Polres Sidrap, ia dijuluki “The Drugs Crime Hunter” berkat keberhasilannya membongkar jaringan narkotika kelas kakap.
Bagi Indra, pengalaman di Sidrap adalah bekal berharga. Ia belajar bahwa perang melawan narkoba bukan hanya soal menangkap pelaku, tetapi juga memahami alur distribusi, memutus rantai jaringan, hingga mengantisipasi jalur peredaran yang terus berubah. “Parepare punya pelabuhan besar. Itu kekuatan ekonomi, tapi sekaligus titik rawan. Kalau kita lengah, narkoba akan masuk dengan mudah,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan resmi.
Pengungkapan Pertama: 20 Kilogram Sabu di Koper Biru
Pengungkapan besar pertama terjadi pada 27 Juli 2025 di Pelabuhan Nusantara Parepare. Seorang penumpang berinisial SH kedapatan membawa koper biru berisi 20 bungkus besar sabu bermerek “Naga Api” dengan berat total 19,7 kilogram.
Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa SH diarahkan melalui aplikasi komunikasi terenkripsi oleh seorang bandar berinisial “M”. SH dijanjikan upah Rp160 juta jika berhasil mengantar barang itu ke Makassar. Namun, langkahnya terhenti di pintu keluar pelabuhan.
“Ini bukti bahwa jaringan narkotika menggunakan Parepare sebagai jalur transit. Kalau tidak ada deteksi dini, sabu ini sudah beredar di Makassar,” tegas Indra.
Pengungkapan Kedua: 44 Kilogram Sabu dalam Kardus
Belum genap dua bulan menjabat, Indra kembali membuat gebrakan. Pada 5 September 2025, polisi menggagalkan upaya penyelundupan 44 bungkus sabu dengan berat 43,9 kilogram. Pelaku berinisial Andi Ayyu ditangkap saat membawa empat kardus berisi sabu di area pelabuhan.
Dalam konferensi pers bersama Wali Kota Parepare, Indra menegaskan komitmennya bahwa perang melawan narkoba tidak mengenal kompromi.
“Jumlah ini fantastis. Kalau lolos, puluhan ribu generasi muda kita akan menjadi korban. Parepare tidak boleh jadi sarang narkoba,” tegasnya.
Komitmen dan Harapan Baru
Total 64 kilogram sabu yang berhasil digagalkan di awal masa jabatannya, menjadi catatan monumental bagi Polres Parepare. Keberhasilan ini mempertegas reputasi Indra sebagai perwira yang konsisten, tegas, dan berintegritas dalam pemberantasan narkoba.
Bagi masyarakat Parepare, prestasi ini adalah harapan baru. Di tengah gempuran kejahatan modern, hadirnya pemimpin kepolisian yang mengedepankan ketegasan hukum, transparansi, dan kedekatan dengan masyarakat, menjadi modal kuat menciptakan kota yang aman dan bebas narkoba.
Lebih dari Sekadar Mutasi
Mutasi Indra dari Polda DIY ke Parepare bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan bagian dari strategi besar Polri. Sosok dengan pengalaman reserse, ketajaman analisis kasus, dan komitmen perang melawan narkoba diyakini mampu menjawab tantangan strategis kota pelabuhan ini.
Masyarakat kini menaruh harapan besar pada sang kapolres baru. Bahwa Indra Waspada Yudha bukan sekadar penegak hukum, tetapi juga simbol ketegasan dan benteng pertahanan generasi muda dari ancaman narkoba.
“Bagi saya, narkoba bukan hanya kejahatan. Ia adalah bencana kemanusiaan. Dan saya akan berdiri di garda terdepan untuk melawannya,” tutup Indra dengan nada tegas. (H.Ady)

Tinggalkan Balasan