SIDRAP, HBK — Malam itu, langit di Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, tampak biasa-biasa saja, Jumat malam (05/09/2025).
Tak ada tanda-tanda akan terjadi peristiwa berdarah yang kini mengguncang warga setempat.
Seorang perempuan muda yang diketahui belakang bernama Mona Kelana Putri (34 tahun) ditemukan bersimbah darah di sebuah kamar sewaan, lukanya cukup tragis dan memilukan.
Korban beralamat KTP di Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar ini mengalami luka leher menganga akibat tersayat benda tajam.
Hidupnya terenggut seketika, hanya dalam hitungan menit setelah menerima tamu yang memesan jasa “open BO” (booking online).
Bagi sebagian orang, kisah ini hanyalah sekadar kasus kriminal tingkat tinggi. Namun di baliknya, tersimpan potret buram tentang luka sosial, kesenjangan ekonomi, dan nasib perempuan yang terhimpit kebutuhan hidup.
Detik-detik Mencekam di Kamar Sewa
Saksi kunci, lelaki bernama Adnan, awalnya bersama korban di dalam kamar. Sekitar pukul 23.00 WITA, pada Jumat malam (5/9/2025) korban memberitahunya bahwa ada tamu yang datang.
“Ada tamuku kak,” kata korban singkat.
Adnan pun memilih naik ke lantai dua, membiarkan korban melayani tamu barunya.
Namun tak lama berselang, korban kembali keluar dan sempat berbisik lirih kepada saksi.
“Tolong jagaka kesi… kayaknya ini tamuku kelihatan tidak beres,”ucap Adnan menirukan pembicaraan terakhir korban dengannya.
Permintaan itu menjadi pesan terakhir yang diingat Adnan sebelum insiden berdarah itu terjadi. Sekitar tiga menit kemudian, terdengar suara gaduh dari kamar.
Adnan langsung bergegas turun, menggedor-gedor pintu untuk membantu korban.
Tiba-tiba, pintu terbuka. Seorang lelaki keluar tergesa-gesa, sambil menodongkan badik ke arah Adnan dan melarikan diri.
Saat masuk ke kamar, Adnan mendapati korban sudah bersimbah darah. Sayatan dalam di leher membuat napasnya terengah-engah.
“Saya langsung pegang lehernya, coba hentikan darahnya… tapi terlalu banyak keluar,” tutur Adnan dengan suara bergetar saat ditemui polisi.
Sadar nyawa korban makin kritis, Adnan keluar meminta bantuan warga dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Dua Pitue.
Perburuan Pelaku: Polisi Bergerak Cepat
Kapolsek Dua Pitue IPTU Amiruddin membenarkan peristiwa ini. Menurutnya, kasus ini langsung diambil alih oleh Satreskrim Polres Sidrap dibantu Unit Resmob untuk mengejar pelaku.
“Kami sudah mengantongi ciri-ciri pelaku dan saat ini tim masih bekerja keras. Ini kasus pembunuhan sadis. Pelaku harus segera ditangkap,” tegas Amiruddin.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sidrap AKP Setiawan Suratno menyatakan pihaknya tak akan memberikan ruang bagi pelaku untuk melarikan diri:
“Kami bentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini. Tak ada toleransi. Pelaku akan kami kejar sampai dapat,” tegasnya. (Ady)
Tinggalkan Balasan