ENREKANG, HBK — Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Muhammadiyah Enrekang (UNIMEN) melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pembelajaran lingkup fakultas untuk Semester Genap 2024/2025, Selasa (5/8/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari sistem penjaminan mutu internal UNIMEN, guna memastikan bahwa seluruh proses akademik telah berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan. Monev juga menjadi sarana evaluasi dan refleksi menyeluruh terhadap efektivitas proses pembelajaran di berbagai program studi.
Tim LPM yang terlibat dalam pelaksanaan Monev terdiri dari tiga orang:
- Dr. Masnur, S.Pd., M.Pd. (Ketua LPM)
- Dian Firdiani, S.Pd., M.Pd. (Sekretaris LPM)
- Wilda Widiawati, S.E.Sy., M.M. (Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran)
Pelaksanaan Monev turut dihadiri oleh pimpinan fakultas, para ketua program studi, serta dosen dari lima prodi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) maupun Fakultas Sains dan Teknologi.
Menurut Wilda Widiawati, Monev ini menyoroti sejumlah aspek penting, di antaranya:
- Kehadiran dosen dan mahasiswa
- Efektivitas metode pembelajaran
- Implementasi Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
- Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran, baik daring maupun luring
“Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk memperkuat sinergi antardosen dan antarprodi dalam meningkatkan kualitas akademik, khususnya di FKIP,” ungkap Wilda.
Sementara itu, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Ismaya, M.IP, menekankan pentingnya kelengkapan administrasi pembelajaran, termasuk RPS dan berita acara perkuliahan.
“Masih ada beberapa dosen yang belum tertib administrasi. Ini harus segera ditindaklanjuti agar tidak berulang. Administrasi akademik bukan hanya kewajiban pribadi, tapi juga bentuk dukungan terhadap mutu institusi,” tegasnya.
Ketua LPM, Dr. Masnur, menegaskan bahwa Monev memiliki tiga urgensi utama:
- Akuntabilitas publik yang semakin tinggi
- Tuntutan peningkatan kualitas berkelanjutan
- Kepatuhan terhadap standar nasional dan internasional
Ia menjelaskan bahwa Monev menjadi instrumen vital dalam menghadapi dinamika regulasi pendidikan tinggi yang terus berkembang dan meningkatnya standar akreditasi.
“Tanpa evaluasi sistematis, institusi sulit mengenali kekuatan dan kelemahan internal. Monev memberi peta jalan bagi perbaikan dan inovasi,” ujarnya.
Masnur juga memaparkan hasil Monev yang cukup menggembirakan. Tingkat kehadiran dosen tercatat mencapai 85%, mencerminkan komitmen tinggi terhadap proses pembelajaran. Di bidang penelitian, terdapat tren positif berupa peningkatan publikasi ilmiah bereputasi dan kolaborasi antar-fakultas. Bahkan, perolehan hibah penelitian dan PKM eksternal juga mengalami kenaikan signifikan.
“Ini adalah sinyal positif yang menunjukkan pengakuan eksternal atas kualitas akademik UNIMEN,” tambah Masnur.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Monev bukan kegiatan sesaat, melainkan sistem berkelanjutan yang menjadi bagian dari budaya mutu institusi.
“Ini bukan proyek satu kali, melainkan sistem yang akan terus hidup dan berkembang bersama UNIMEN,” pungkasnya. (Abbas)
Tinggalkan Balasan