PINRANG, HBK — Wakil Bupati Pinrang, Sudirman Bungi, S.IP., M.Si., tampil sebagai narasumber dalam kegiatan Dialog Publik yang diselenggarakan oleh Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pinrang, Sabtu (21/6/2025), di Exotico Café, Pinrang.

Dalam forum yang berlangsung hangat tersebut, Wabup Sudirman menegaskan bahwa sejak dipercaya mendampingi Bupati H.A. Irwan Hamid, S.Sos., dalam mengelola pemerintahan Kabupaten Pinrang, ia senantiasa menjadikan sejumlah pijakan strategis sebagai dasar dalam menjalankan tugas dan kebijakan pemerintahan.

“Selama lebih dari tiga bulan kami memimpin, seluruh kebijakan kami selalu merujuk pada APBD 2025 yang telah ditetapkan bersama legislatif di akhir 2024. Selain itu, arahan dari Presiden Republik Indonesia juga menjadi panduan utama, tentunya tetap disesuaikan dengan visi-misi serta kondisi nyata di lapangan,” jelas Sudirman.

Ia juga menekankan pentingnya respons cepat pemerintah terhadap persoalan-persoalan yang muncul di tengah masyarakat, meski tidak semua kebutuhan telah tercantum dalam anggaran yang tersedia.

“Persoalan di lapangan tak selalu bisa ditebak. Karena itu, quick response menjadi kunci. Kami tidak sekadar menjalankan APBD, tetapi juga membuka ruang tanggap terhadap aspirasi dan kondisi masyarakat,” tambahnya.

Wabup Sudirman mengapresiasi forum diskusi yang digagas Pemuda Muhammadiyah sebagai ruang dialog yang sehat antara pemerintah dan masyarakat.

“Forum seperti ini adalah titik awal penting membangun komunikasi dua arah yang konstruktif. Pemerintah butuh mendengar, butuh ruang terbuka, dan ini salah satu caranya. Tak harus formal, tapi tetap bernas dan substantif,” ucapnya.

Ia pun mengajak generasi muda untuk tidak hanya menyuarakan kritik, tetapi juga berperan aktif menawarkan solusi melalui dialog.

“Dialog bukan ruang debat semata, tapi tempat menyatukan pandangan untuk menyelesaikan masalah bersama. Kita butuh pemuda yang kritis, tetapi juga kolaboratif,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Sudirman menyampaikan bahwa perbedaan pendapat dalam menyikapi persoalan adalah hal lumrah dalam demokrasi.

“Yang penting bukan siapa yang paling benar, tapi bagaimana kita saling merangkul, berdialog, dan mencari solusi terbaik untuk kemajuan Kabupaten Pinrang,” pungkasnya. (Ady)