PINRANG, HBK — Siang itu, Jumat (13/6/2025), terik matahari tak menghalangi langkah para personel Satuan Reserse Narkoba Polres Pinrang menyusuri kawasan padat penduduk di Jl. Basuki Rahmat, Kelurahan Jaya, Kecamatan Watang Sawitto.
Di tangan mereka, bukan senjata, melainkan paket sembako dan selebaran edukatif. Di tengah masyarakat yang rentan, polisi hadir bukan untuk menangkap, melainkan mendekap—dengan kepedulian dan penyuluhan.
Dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Polres Pinrang, IPTU Mangopo Mansyur, S.H., M.H., kegiatan ini menjadi bagian dari Operasi Antik Lipu 2025, sekaligus rangkaian menyambut Hari Bhayangkara ke-79.
Fokusnya jelas: mencegah penyalahgunaan narkoba sejak dari akar, langsung menyapa masyarakat yang berada di garis paling rentan.
“Kami hadir bukan hanya untuk menindak, tapi juga mencegah dan melindungi. Masyarakat harus tahu bahwa narkoba bukan jalan keluar, dan Polri akan selalu ada sebagai sahabat dalam membangun masa depan yang lebih baik,” ujar IPTU Mangopo dalam sesi dialog interaktif bersama warga.
Dalam kegiatan itu, masyarakat tak hanya menerima paket sembako, tetapi juga diajak berdiskusi seputar bahaya narkoba, dampaknya terhadap keluarga, serta cara-cara mengenali dan menghindari jebakan sindikat narkoba yang kian masif menjangkau lapisan bawah.
Salah satu warga, ibu Nurmi (43), mengaku terharu dengan pendekatan humanis aparat kepolisian.
“Biasanya kita cuma dengar polisi tangkap orang, tapi hari ini mereka datang kasih sembako dan ajak kita bicara dari hati ke hati. Saya jadi paham bagaimana narkoba bisa masuk bahkan ke anak-anak,” ujarnya lirih.
Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa perang melawan narkoba tak melulu lewat operasi besar dan penangkapan.
Upaya paling fundamental dimulai dari penyadaran, penyuluhan, dan pendekatan yang menyentuh nurani warga. Dan itulah yang dilakukan Polres Pinrang—membentengi masyarakat bukan hanya dengan hukum, tapi juga dengan empati.
Semangat Bhayangkara ke-79 semakin terasa kuat di tengah suasana itu. Semangat untuk terus melayani, melindungi, dan mengayomi—bukan sekadar slogan, tapi nyata di tengah rakyat. (Ady)
Tinggalkan Balasan